Berdasarkan kesaksian karyawan Manunggal Coffee, pada saat kejadian memang terdengar suara seperti ledakan senjata api.
Sehari kemudian, kasus ini dilaporkan ke polisi oleh pemilik kafe. Polres Indramayu langsung bergerak melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
BACA JUGA:4 Korban Luka, Gran Max Tabrak Warung dan Motor Sebelum Berhenti Menghantam Pohon di Bima Cirebon
“Di kafe Manunggal di lantai 2, ada 2 titik kaca yang rusak terlihat bolong dan retak. Di kafe Oksigen kerusakan yang sama pada pintu kaca. Di TKP kami menemukan beberapa benda, salah satunya adalah kelereng dan barang lain,” jelas Fahri.
Mantan Kapolres Cirebon Kota itu mengatakan, kasus ini terungkap setelah sepeda motor hitam yang digunakan pelaku berhasil teridentifikasi.
Setelah itu dilakukan pengembangan dan penyelidikan. Diketahui pemegang terakhir sepeda motor adalah saudari D.
Setelah diperiksa, D mengakui baru saja menerima gadai dari saudara W dan pemiliknya adalah SS.
“Motor tersebut digadaikan sebesar Rp 2,5 juta. Uang tersebut tersebut diberikan kepada W yang mengambil Rp 300 ribu dan sisanya diberikan kepada SS,” tutur Kapolres.
Berbekal keterangan itu, dilakukan penggeledahan di rumah SS dan ditemukan beberapa barang.
Barang-barang tersebut yaitu, 1 pucuk pistol airsoft gun, 3 buah tabung gas CO2 yang masih berisi, peluru gotri 6 mm dan 3 mm, ketapel siap pakai dan 3 butir kelereng.
Saat diinterogasi, SS mengatakan bahwa barang-barang tersebut dititipkan oleh AB. Pada saat kejadian, yaitu 6 April 2024, sepeda motornya dipinjam oleh AB.
“Kesimpulannya pelaku adalah AB yang pada saat beraksi meminjam sepeda motor milik SS,” jelas kapolres.
Polisi kemudian menggeledah rumah AB, menemukan 1 buah pistol air soft gun dalam keadaan rusak dan beberapa barang.
AB saat diperiksa mengakui melakukan tindakan tersebut dengan cara merusak kaca di 2 kafe tersebut. Caranya menggunakan ketapel dan kelereng.
Berdasarkan keterangan saat pemeriksaan, AB mengaku sakit hati kepada pemilik kafe. Itu karena saat pembangunan kafe pernah dijanjikan untuk mengelola parkir dan keamanan.
Namun akhirnya parkir dan urusan keamanan tidak dikelola oleh pelaku.