Reno SH dari LBH Buana Caruban Nagari selaku kuasa hukum korban mengatakan, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Cirebon Kota, namun belum ada tindaklanjutnya.
Kepada media, Reno SH menceritakan kronologi kejadian yang menimpa kliennya itu.
"Jadi anak klien (korban) kami ini awalnya bertemu dengan terduga pelaku yang mengaku seorang habib," sebut Reno SH, kepada radarcirebon.com, Sabtu 27 April 2024.
Ditambahkan Reno, kemudian korban diajak jalan-jalan keliling Cirebon hingga ke Majalengka dan Kuningan.
"Dan di tiga tempat wilayah Kota Cirebon terduga melakukan tindak asusila terhadap korban," ungkapnya didampingi FT ibu kandung korban.
Reno menegaskan, terduga pelaku bukanlah habib asli melainkan habib palsu.
"Yang parahnya lagi, si terduga pelaku ini menyebarkan (share) foto-foto perbuatan asusila terhadap sang korban ke teman-teman korban," jelasnya.
Tindakan yang telah dilakukan pelaku ini, sangat berdampak terhadap psikis korban.
"Dan hasil visumnya positif adanya tindak asusila," tegas Reno.
Reno berharap, pihak kepolisian Polres Cirebon Kota untuk segera menindaklanjuti laporan kliennya dan segera memproses terduga pelakunya.
"Kami meminta kepada Polisi untuk bertindak cepat agar mengantisipasi tindak-tindakan di luar hukum yang dilakukan oleh ormas dan massa organisasi Islam yang ada di Cirebon yang marah terhadap aksi terduga pelaku yang mengaku-ngaku sebagai habib," ujarnya.
Kasus pencabulan berkedok pemuka agama, juga pernah menimpa salah seorang anak yang dilakukan oleh ayah tiri.
Informasi terakhir menyebutkan, pelaku dengan inisial NSA ini, merupakan seorang pemuka agama.
Tersangka diduga telah melakukan pencabulan kepada anak tirinya di Cirebon dan Purwakarta.
Namun kabar terakhir menyebutkan, pelaku hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Cirebon Kota masih mencari keberadaan yang bersangkutan.