BACA JUGA:Aston Cirebon Hotel Berbagi Tanaman Hias di Hari Ulang Tahun
BACA JUGA:Dukung Kafilah Terbaik, Pj Wali Kota Optimis Kota Cirebon Capai 10 Besar dalam Ajang MTQ ke-38
"Semuanya harus bersama-sama, saya minta secepatnya. Secara kasat mata ini dirasakan bergerak terus, jadi tidak mungkin lagi tinggal di sini, harus relokasi," ujarnya.
Pemprov Jabar sendiri dalam masa transisi sebelum adanya keputusan relokasi ini sudah menyiapkan dapur umum dan keperluan MCK bagi warga.
Pihaknya mengakui membangun rumah di lokasi relokasi tidak bisa segera mengingat lahan masih harus dicari.
"Kita upayakan maksimal secepatnya. Tadi 65 KK pasti harus relokasi. Saya minta ke Bupati, Badan Geologi secepatnya ke sini untuk melakukan asesmen," pungkasnya.
BACA JUGA:Lokasi Nobar Piala Asia U23 2024 di Wilayah Cirebon Raya, Indonesia vs Uzbekistan
BACA JUGA:Dukung Kafilah Terbaik, Pj Wali Kota Optimis Kota Cirebon Capai 10 Besar dalam Ajang MTQ ke-38
Bey sendiri mengunjungi lokasi tanah bergerak dan berdialog dengan warga hanya didampingi Camat Bojong Picung Azis Muslim dan jajarannya.
Menurutnya, meski kasus tanah bergerak di Kampung Sukajadi, Desa Jatisari sudah terjadi sejak Kamis 25 April 2024 malam dan kembali terjadi pada Sabtu 27 April 2024, namun sejauh ini baru pihaknya yang mengunjungi lokasi.
Camat Bojongpicung Azis Muslim mengatakan, pihaknya berharap kedatangan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin bisa mempercepat upaya tim dari Badan Geologi dan PVMBG segera melakukan kajian dan analisa tanah bergerak di Kampung Sukajadi.
"Kita berharap secepatnya ada analisa dan kajian agar kami bisa menyampaikan ke masyarakat terkait status tanahnya."
BACA JUGA:Lokasi Nobar Piala Asia U23 2024 di Wilayah Cirebon Raya, Indonesia vs Uzbekistan
"Kalau masih layak ditempati, kita akan ajak masyarakat untuk berbenah membereskan material rumah yang rusak, diperbaki mandiri, juga menutup akses air yang muncul dari retakan tanah," katanya.
Jika keputusannya masyarakat harus relokasi, Azis memastikan, pihaknya akan segera melakukan tahapan-tahapan relokasi seperti mencari lahan pengganti.
Sementara untuk jangka pendek, pihaknya sesuai perintah Pj Gubernur Jabar langsung mendirikan dapur umum di balai desa Jatisari.