Untuk proses pelepasan mainan tersebut, dibantu oleh Regu II Damkar Kuningan.
"Alhamdulilah proses pelepasan mainan dari jari anak tersebut membutuhkan waktu sekitar 20 menit," tambah Andri.
Sementara itu, tindakan pelepasan mainan tersebut menggunakan alat khusus yang dimiliki pihak Damkar.
"Menggunakan alat khusus yang kita punya dibantu dengan pendingin dan alat pelindung untuk menghindari jari manis anak tersebut supaya tidak terluka," jelas Andri.
Dari hasil pengamatan, jari balita tersebut sudah mengalami pembengkakan dan luka lecet di jari manisnya itu.
BACA JUGA:Lebih Memilih Fokus Persiapan Liga 1 Musim Depan, Persija Tidak Ikut di ACC 2024-2025
BACA JUGA:Vaksin Covid-19 Milik AstraZeneca Ditarik dari Pasaran, Begini Alasannya
"Sempat membengkak, karena pihak keluarga sebelum di bawa kesini (Damkar) mencoba untuk melepaskan mainan tersebut," sambungnya.
Ditambahkan Andri, karena terlalu usaha melepaskan mainan oleh pihak keluarga dan tidak berhasil, mengakibatkan jari anak mengalami bengkak dan luka.
Selama proses evakuasi, anak menangis dan berusaha untuk ditenangkan oleh sang ibu.
"Namanya juga anak kecil panik melihat alat dan jari tangan sudah sakit karena peredaran darah tersumbat," papar Andri.
BACA JUGA:Pendaftaran PPDB Jabar Dimulai 1 Juni 2024, Bey Machmudin: Tak Ada Titip-Titipan
BACA JUGA:Polresta Cirebon Gelar Coffee Morning Bersama Forkopimda, Nih Tujuannya
Lebih lanjut Andri berpesan, agar para orang tua memperhatikan ketika buah hati mereka sedang bermain.
Kejadian jari anak tersangkut pada mainan, jangan sampai terulang kepada anak-anak yang lain.*