JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Pelaksanaan ibadah haji tahun ini, pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan memberikan smartcard.
Smartcard ini merupakan kartu elektronik yang akan diberikan kepada seluruh jemaah haji. Kartu itu akan menjadi akses jemaah masuk ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Smartcard ini merupakan salah satu alat yang dikeluarkan pemerintah Saudi untuk digunakan seluruh jemaah haji sebagai akses saat pelaksanaan puncak haji di Armuzna.”
BACA JUGA:Polsek Kepetakan Ringkus Puluhan Pelajar yang Terlibat Tawuran, Termasuk Pelaku Pembacokan
BACA JUGA:Wujudkan Good Governance, KID Kabupaten Cirebon Gelar Anugerah Badan Publik
BACA JUGA:Beri Edukasi Antikorupsi Sejak Dini, SMP Negeri 5 Kota Cirebon Resmikan Kantin Kejujuran
“Ini juga digunakan untuk menjaga validitas data jamaah haji yang akan melaksanakan haji tahun 2024 ini," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief.
Lebih jauh, smartcard berfungsi mencegah siapa pun yang nekat berhaji tanpa prosedur atau jalur resmi.
Smartcard juga menjadi inovasi terbaru yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi pada musim haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Smartcard berbentuk seperti Id Card dan berisi QR Code. Sehingga, ketika ada pemeriksaan dari otoritas terkait di Arab Saudi, smartcard akan menampilkan data resmi jemaah.
BACA JUGA:Peringati Hari Penyiaran, KPID Jabar: Pemerintah Harus Hadir Dalam Mengatur Siaran Internet
BACA JUGA:BKN Buka Pendaftaran Seleksi CASN Jalur Sekolah Kedinasan Tahun 2024, Nih Jadwalnya
BACA JUGA:Sebanyak 37 Orang Perebutkan 6 Kursi Panwascam di Kota Cirebon
"Saat puncak haji untuk akses Armuzna, QR Code yang terdapat di dalam smartcard akan di-scan lalu dicek kebenaran data jemaahnya. Jika sesuai datanya akan diizinkan masuk, jika tidak sesuai maka jemaah tidak diizinkan masuk Arafah untuk berhaji,” terangnya.
“Untuk masuk Masyair di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, harus ada smartcard tersebut. Termasuk saat pergeseran dari hotel menuju Arafah, setiap bus dicek satu persatu lalu dihitung berapa orang di kursi busnya, baru boleh jalan sampai ke Arafah. Jadi tidak ada penumpang gelap di jalan,” lanjut nya.