CIREBON, RADARCIREBON.COM - Urban Women Week tampaknya menjadi daya tarik tersendiri saat minggu pagi (19/5) digelar di Komplek gedung kesenian Nyi Mas Rarasantang.
Tanpa terkecuali Suhendrik tertarik terhadap Urban Women Week sebagai industri kreatifnya anak anak muda perempuan.
Kepada Radar, Suhendrik mengatakan, kota cirebon saat ini apabila mengacu data BPS ada 2276 UMKM yang 48 persen berbasis kuliner, itupun yang terdigitalisiasi baru 25 persen. Ini Artinya, kata Suhendrik, PR bagi UMKM kota Cirebon untuk bisa mengikuti perkembangan zaman supaya tidak tergerus. Menurut Suhendrik, Banyak program pemerintah yang mendukung pelaku usaha mikro, bahkan di berbagai negara ada dukungan terhadap pengembangan UMKM, yang menyediakan sumber daya Pemerintah untuk UMKM maju berbasis bisnis yang mereka miliki.
"UMKM kita perlu naik kelas dengan inovasi melalui branding, packaging yang bagus," ujarnya.
BACA JUGA:Penyebab Ruben Onsu Masuk Rumah Sakit di Majalengka Diungkapkan oleh Sarwendah, Ohh Ternyata
BACA JUGA:Bastian Steel dan Sitha Marino Sudah Lamaran? Simak Kata-katanya
Suhendrik mencontohkan Brand terkenal internasional yang beredar di Indonesia itu awalnya produk UMKM. Awalnya mereka itu bisnis rumahan dan menjaga kualitas dan teknik pembuatan serta memiliki strategi bisnis yang bagus sehingga harganya tinggi.
Maka dari itu Harus ada upaya serius pendampingan UMKM khususnya digitalisiasi dan pembiayaan. Pihaknya mengakui pembiayaan selalu menjadi masalah klasik, informasi ini perlu diserap agar UMKM bisa mudah.
Hadirnya Urban women Week ini pelaku usaha perempuan menggelar kegiatan terbuka ini sangat bagus, karena jarang anak muda perempuan punya kegiatan seperti ini, makanya perlu kita apresiasi. (abd)