RADARCIREBON.COM - Harga beras berangsur alami penurunan karena bertambahnya stok dipasaran setelah panen raya di sejumlah daerah. Harga beras medium yang sempat menyentuh angka Rp16 ribu perkilogram, sekarang menjadi Rp13 ribu perkilogram. Sementara beras premium yang dulu Rp18 ribu kini menjadi Rp16 ribu perkilogram.
Berdasarkan pantauan radarcirebon.com di Pasar Pagi Kota Cirebon, penurunan harga beras telah berlangsung sejak awal Mei lalu. Panen padi yang masih akan berlangsung ke depan diharapkan berdampak pada penurunan harga beras lagi.
Salah satu pedagang, Titin mengungkapkan bahwa penurunan harga beras terjadi karena petani di Cirebon dan sekitarnya sudah panen padi. Hasil panen padi petani tersebut langsung terserap oleh pedagang yang mendapat barang dari pelaku usaha penggilingan padi.
Selain itu, panen raya juga berdampak pada mudahnya pedagang mendapat pasokan beras. Selain itu stok beras dipasaran juga melimpah dan berdampak pada penurunan harga.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Pastikan Kualitas dan Kuantitas LPG 3 Kg di Kota Bekasi
"Kalau sekarang stoknya sudah banyak. Kemarin juga baru datang stok beras medium dan premium dari Indramayu, " Ungkap Titin.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kelautan Kota Cirebon, Hj Elmi Masruroh mengatakan bahwa pasokan beras dari petani selama masa panen raya berdampak terhadap penurunan harga beras di wilayah Kota Cirebon. Pasokan sendiri berasal dari daerah daerah penghasil padi seperti Cirebon, Indramayu, Kuningan hingga Jawa Tengah.
"Berdasarkan pantauan, untuk beras medium memang mengalami penurunan menjadi Rp13 ribu-Rp14 ribu perkilogram. Sementara untuk beras premium masih di atas Rp15 ribu perkilogram, " Ungkap Elmi.
Lebih lanjut Elmi mengatakan bahwa hingga saat ini harga beras saat ini masih berada di atas relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Yakni Rp.14.900 untuk beras premium dan Rp12.500.
BACA JUGA:Persib Juara Liga 1 Musim 2023-2024, Bojak Hodak: Kami Bekerja Dengan Baik
"Relaksasi HET beras sendiri akan berlaku sampai tanggal 31 Mei 2024. Mudah-mudahan dengan adanya pasokan dari panen raya, harga beras bisa kembali normal, " Katanya.
Elmi mengungkapkan bahwa selain mengandalkan pasokan beras dari para petani, stabilisasi program harga pangan oleh pemerintah juga terus dilakukan. Misalnya dengan menggencarkan program gerakan pangan murah (GPM) hingga penyaluran beras SPHP.
"Di akhir bulan Mei ini juga akan ada penyaluran bantuan pangan. Ada 38.867 orang penerima bantuan pangan (PBP) yang akan mendapatkan. Ya mudah-mudahan ini akan membuat harga beras di pasaran bisa semakin turun sampai di bawah HET normal," pungkasnya. (awr)