Intel Polres Majalengka: 94 Persen Remaja Terpapar Tayangan Dewasa

Rabu 12-06-2024,19:30 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

"Geng motor ini termasuk kelompok rentan terpapar paham intoleran atau radikal dan kejahatan lain seperti penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, harus diingatkan agar generasi muda lebih bijak dan mandiri dalam memilih lingkungan pergaulannya," jelasnya.

Satori berpendapat bahwa transformasi geng motor menjadi organisasi kemasyarakatan adalah hal positif agar generasi muda yang awalnya terlibat dalam geng motor dapat dibina untuk masa depan yang lebih baik. 

"Masa muda adalah masa pembentukan identitas, oleh karena itu harus dibimbing dan diarahkan agar anak-anak dari geng motor tidak menjadi pelaku tindak kriminal," ujarnya.

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) Kabupaten Majalengka, H Gatot Sulaeman AP MP menyebutkan bahwa Mabar Volume Kelima bertema Bahas Pencegahan dan Penanganan Radikalisme di Generasi Muda Majalengka. 

BACA JUGA:Jadwal Drawing Putaran Ketiga, Siapa Calon Lawan Timnas Indonesia?

Menurut Gatot, acara Mabar merupakan agenda rutin yang akan diadakan setiap bulan dengan tema yang berbeda.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Majalengka, Dr H Heri Rahyudi, MPd, mengatakan bahwa Bakesbangpol Kabupaten Majalengka memiliki program Wawasan Kebangsaan Goes to School yang bekerja sama dengan DPRD Kabupaten Majalengka, Polres Majalengka, Kodim 0617/Majalengka, dan Kejari Majalengka.

"Melalui kegiatan ini, kami mengunjungi sekolah dari SMP, SMA, SMK, MA, dan lainnya untuk menyebarkan wawasan kebangsaan di kalangan pelajar Majalengka. Pembinaan wawasan kebangsaan merupakan salah satu tugas utama Bakesbangpol," katanya.

Pembinaan wawasan kebangsaan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi derasnya arus informasi di era globalisasi seperti sekarang ini.

Sehingga generasi muda terhindar dari paham radikal dan aksi kejahatan seperti geng motor.*

Kategori :