Beredar Kabar Gunung Ciremai Dijual Rp60 T

Senin 03-03-2014,10:45 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN - Gunung Ciremai tak pernah sepi dari isu. Sebelumnya, gunung tertinggi di Jawa Barat itu diisukan erupsi melalui broadcast (BC) yang disebar ke pengguna BlackBerry dan juga pesan singkat. Kali ini, beredar kabar Gunung Ciremai dijual oleh pemerintah kepada Chevron Corporation. Dalam BC yang diterima Radar diterangkan, penjualan gunung kepada perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang gheotermal (panas bumi) tersebut senilai Rp60 triliun. Diterangkan, untuk wilayah Kuningan, Desa Palutungan adalah gerbang utama untuk mengeksploitasi gunung. Sedangkan Majalengka akan terkena dampaknya. Adapun dampaknya adalah keluarnya campuran beberapa gas di antaranya karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida(H2S), metana (CH4), dan amonia (NH3). Kemudian pencemar-pencemar tersebut memiliki andil pada pemanasan global, hujan asam, dan bau yang tidak sedap serta beracun. Untuk selanjutnya pembangunan pembangkit juga merusak stabilitas tanah, pasokan air bersih berkurang. Adanya gempa minor yang mengakibatkan gunung meletus. Bahkan untuk menyakinkan penerima pesan, pengirim mengutip pernyataan dari pilot kawakan Indonesia di tahun 1980-1990. Dikatakan, Ciremai jarang dilewati oleh pesawat, apalagi berputar di lereng gunung. Bukan karena mitos Ciremai angker tapi karena adanya sambaran petir yang berawal dari dua arah yaitu atas dan bawah. Lebih lanjut disebutkan, jika dari atas itu sangat wajar. Jika dari bawah, itu tandanya Ciremai mengandung emas dan juga uranium. Chevron bukan hanya bergerak di bidang gheotermal saja, mereka ingin mengeruk semua kekayaan alam kita. Pemerintah mempermudah jalan bagi Chevron corporation untuk menembus Gunung Ciremai. “Cara ataupun jalan yang telah mereka rencanakan ataupun sudah digunakan, bisa rekan-rekan lihat di akun twitter rekan saya, @shendiRosyian dia sedang menjelaskan secara jelas langkah keji yang telah pemerintah lakukan,” ucap pengirim pesan tersebut. Di akhir kalimat mengatakan, relakah Ciremai dibeli seharga Rp60 triliun? Indonesia bak tamu di negeri sendiri, mengunggah walau sebenarnya geram, kaku saat tanah emas Papua dikuras Freeport. Kelu saat blok Cepu disedot Exxon. Dan sekarang Chevron siap membuat cacat Ciremai. Save Ciremai! Begitulah pesan yang kini menjadi perbincangan di pengguna BB dan juga sudah diketahui luas oleh warga. Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Dulhadi yang dikonfirmasi mengatakan, apa yang dikirim via BC maupun pesan singkat itu merupakan informasi yang tidak benar alias hoax. Menurut dia, kalau ada penjualan, tentu Kementerian Kehutanan mengirim surat dan ini tidak ada. “Abaikan saja informasi seperti itu. Dengarnya juga saya lucu. Hingga saat ini saya belum pernah mendapatkan kirim pesan tersebut,” katanya, Minggu siang (2/3). Terpisah, Kabag Humas Setda Kuningan Asep Budi Setiawan menegaskan informasi itu tidak benar. Ia menyarankan untuk menanyakan ke pihak BTNGC karena mereka yang saat ini diberikan kerpercayaan untuk mengelola gunung. Hasil penelusuran Radar terhadap akun twitter @ShendiRosyian memang pemilik akun banyak menuliskan mengenai informasi Gunung Ciremai. Dilihat dari jumlah pembaca tulisan yang bersangkutan cukup banyak. (mus)

Tags :
Kategori :

Terkait