"Di warung itu, almarhum Eky ngopi sebentar dan sempat minta rokok. Dia (Eky) jemput Vina katanya mau menghadiri rapat organisasi (XTC) di Bumi Arumsari," katanya.
Menurut Liga, setelah almarhum Eky pergi menjemput Vina, dirinya tetap nongkrong di warung tersebut hingga pukul 00.00 WIB.
"Sekitar jam 12 malam, saya dapat kabar dari teman saya berinisial T bahwa Eki telah meninggal dunia," papar Liga.
Mendengar kabar tersebut, dirinya bersama rekan-rekan yang lagi nongkrong di warung, kemudian bergegas ke rumah sakit.
BACA JUGA:Mahasiswa STMIK IKMI Cirebon Implementasikan 5 Program Unggulan Membangun Desa
"Saya bersama teman-teman langsung ke rumah sakit Ciremai, tapi saya tidak menemukan Eki dan Vina di sana," sambungnya.
Tidak menemukan orang yang dicari, Liga Akbar bersama rekan-rekannya menuju rumah sakit lain yang jaraknya tidak terlalu jauh.
"Dari RS Ciremai saya pergi ke kamar mayat RSD Gunung Jati, dan saya lihat Eky sudah tak bernyawa di kamar jenazah dan lihat Vina masih di IGD. Vina saat itu masih bernafas," ujarnya.
Di kamar mayat, Liga Akbar menuturkan, dirinya dimintai keterangan oleh dokter RSD Gunung jati, menanyakan apakah mereka adalah Eky dan Vina.
BACA JUGA:Muhammadiyah Gelar Idul Adha Senin
"Setelah memastikan identitas Eki dan Vina, saya diminta oleh pihak rumah sakit untuk mengabarkan keluarga mereka," ucap Liga.
Tidak menunggu lama, Liga Akbar kemudian menghubungi ibu Eky dan keluarga Vina mengabarkan kejadian tersebut.
"Di dekat rumah Vina, ternyata juga sedang ada yang berduka. Saya bertemu neneknya Vina dan mengabarkan bahwa Vina berada di rumah sakit," tuturnya.
Liga Akbar mengaku, dirinya tidak bertemu ayah almarhum Eky (Iptu Rudiana) saat berada di RSD Gunung Jati.
BACA JUGA:SD Peradaban Global Quran Gelar Pelepasan Siswa Kelas VI
"Kalau bertemu bapaknya Eki (Rudiana) setelah saya ke rumah Vina," jelasnya.