Pertumbuhan Ekonomi Nasional Diklaim Stabil saat Perekonomian Global Tak Menentu

Jumat 12-07-2024,16:30 WIB
Reporter : Apridista S Ramdhani
Editor : Tatang Rusmanta

Inflasi inti saat ini juga relatif stabil dengan pertumbuhan uang beredar (M2) yang meningkat mengindikasikan potensi berlanjutnya penguatan permintaan ke depan.

BACA JUGA:Tidak Hanya Macan Tutul, Hewan Lain Juga Turun ke Pemukinan Desa Gunungmanik Kuningan

Di sisi produksi, sektor manufaktur terus mencatatkan ekspansi meskipun mengalami moderasi terlihat dari penurunan indeks PMI Manufaktur menjadi sebesar 50,7 (Mei 2024: 52,1).

Lanjutnya, industri perbankan hingga Mei 2024 terus menunjukkan kinerja yang stabil dan berkelanjutan ditopang oleh permodalan yang kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) perbankan tercatat di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 26,22 persen.

Dari sisi kinerja intermediasi, pada Mei 2024, kredit mengalami peningkatan sebesar Rp65 triliun, atau tumbuh sebesar 0,90 persen mtm.

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif tumbuh sebesar 0,53 persen mtm atau meningkat sebesar 8,63 persen yoy.

"Kualitas kredit pun tetap terjaga dengan rasio NPL gross perbankan sebesar 2,34 persen," terangnya.

Sementara itu, guna menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan meningkatkan peran sektor jasa keuangan bagi pertumbuhan ekonomi nasional, OJK terus mencermati downside risk ke depan yang dapat berdampak pada sektor jasa keuangan nasional.

Terkait risiko kredit khususnya pada segmen UMKM, berdasarkan hasil stress test yang telah dilakukan OJK.

"OJK menekankan pentingnya penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang selaras dengan standar internasional," tukasnya. (*)

Kategori :