FPB dan Forum RW Tidak Menolak stockpile Batu Bara di Pelabuhan Cirebon, Tapi...

Senin 15-07-2024,14:30 WIB
Reporter : Dedi Haryadi
Editor : Tatang Rusmanta

"MoU-nya ada, dan di situ tidak ada masa waktunya, dan masih berlaku mungkin sampai saat ini dan untuk kontraknya sendiri, TJSE sampai dengan 2025 dan didukung oleh 10 RW dan Rukun Nelayan pada saat itu tahun 2023," bebernya.

BACA JUGA:Gak Ada Obat, Aksi Suporter Final Copa America 2024 Ricuh, Cari Jalan Masuk yang Tidak Lazim

Tuntutan Warga RW 01 Pesisir Selatan

Di sisi lain, Warga RW 01 Pesisir Selatan, Kelurahan Panjunan, Kota Cirebon menuntut agar stockpile batu bara berhenti beroperasi di wilayahnya.

M Jamal, salah satu warga RW 01 Pesisir Selatan mengatakan, pihaknya menggelar aksi unjuk rasa lantaran hasil mediasi tidak digubris.

"Aksi ini sebagai pucak dari mediasi yang dilakukan dengan pihak-pihak terkait bersama warga RW 01," kata M Jamal, Senin 15 Juli 2024.

Menurutnya, warga tidak akan melakukan aksi demo ini jika perjanjian yang sudah disepakti tidak dilanggar.

Dijelaskan Jamal, operasional stockpile batu bara di Pelabuhan Cirebon, sebenarnya sudah ditutup secara resmi oleh kementerian terkait tahun 2015 lalu.

2

Satu tahun kemudian tepatnya tahun 2016, lanjut Jamal, Walikota Cirebon Nashrusin Azis, kembali membuka aktivitas pengangkutan batu bara.

"Dengan berbagai pertimbangan dibuka kembali tapi dengan catatan, tidak boleh ada Stockpile," tandasnya. (*)

Kategori :