PANGENAN- Maraknya begal motor di Jalur Pantura wilayah timur Cirebon, membuat warga resah bepergian di malam hari. Warga Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Zakaria (35) mengatakan, pembegalan sudah beberapa kali terjadi. Dari beberapa kasus tersebut, pelaku tidak segan menggunakan kekerasan.“Kita sangat khawatir kalau mau keluar malam. Biasanya kejadian di Gebang dan Pangenan. Mereka itu main sabet pakai celurit dan golok,” ujar Zakaria, kepada Radar, Rabu (5/3). Kerawanan keamanan di jalur pantura, kata dia, juga disebabkan minimnya penerangan. Apalagi di wilayah timur tidak banyak terdapat lampu penerangan jalan umum (PJU). Kalaupun ada, PJU kebanyakan tidak berfungsi. Di tempat terpisah, warga Desa/Kecamatan Gebang, Bari (40) menambahkan, biasanya begal beraksi di jalur pantura mulai pukul 24.00 hingga subuh. Mestinya, aparat kepolisian sering patroli di daerah yang rawan begal terutama setelah dini hari. Sementara itu, Kapolsek Pangenan, AKP Jufrini mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan yang diperlukan untuk meminimalisir pembegalan. Bahkan, sudah ada kerjasama antar kapolsek dan kepala unit reserse dan kriminal di sekitar pantura. “Kami berkoordinasi dan bekerjasama menangani pembegalan. Kami juga melakukan operasi dan patroli malam hari, bahkan anggota reskrim turun ke jalan hingga pagi hari. Saya sebagai kapolsek pun ikut turun langsung hingga pagi hari,” bebernya. Tetapi, kata dia, pelaku seringkali masih lolos dari pantauan. Apalagi, ada informasi kalau pelaku pembegalan ini bekerja berkelompok. Bahkan, ada juga yang mengawasi kantor polsek dan memanfaatkan kelengahan. “Yang bikin sedih itu, ketika kita patroli ternyata di lokasi lain ada pembegalan,” ucapnya. Jufrini mengimbau, warga untuk kooperatif dengan polisi terutama korban pembegalan. Sebab, seringkali korban tidak melapor, sehingga polisi semakin sulit menelusuri jejak pelaku. (den)
Warga Resah Pantura Banyak Begal
Kamis 06-03-2014,15:28 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :