CIREBON, RADARCIREBON.COM – Kronologi tawuran pelajar di Cirebon diungkapkan oleh pihak kepolisian baru-baru ini.
Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Hario Prasetyo Seno kepada wartawan menjelaskan, bahwa terduga pelaku tawuran di Babakan, itu tidak saling mengenal.
Seperti diberitakan sebelumnya, tawuran maut pecah di wilayah Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon pada Senin petang, 5 Agustus 2024.
Peristiwa itu menyebabkan satu orang meninggal dunia yakni seorang pelajar SMP berinisial AI asal Desa Pabuaran Kidul, Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Tawuran di Babakan, Polisi Amankan 2 Orang Usia 14 dan 15 Tahun
BACA JUGA:Reward PPB Lunas, Pemkab Cirebon Berangkatkan 95 Kuwu untuk Umrah
Aparat kepolisian langsung bertindak. Melakukan olah tempat kejadian perkara alias TKP kemudian memeriksa para saksi.
Dalam hitungan jam, polisi sudah mengantongi identitas para teduga pelaku lalu melakukan pengejaran. Hasilnya, 2 orang terduga pelaku tawuran di Babakan Kabupaten Cirebon sudah diamankan.
Keduanya masih di bawah umur. Berasal dari Desa Jatirenggang dan Pabuaran Kidul. Yakni, inisial WK berusia 14 tahun dan AR berusia 15 tahun.
Menurut Kompol Hario, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap satu orang terduga pelaku lainnya.
BACA JUGA:Ada Harapan, Cabor Panjat Tebing dan Angkat Besi Siap Dulang Medali di Olimpiade Paris 2024
Nah, dari hasil pemeriksaan polisi terhadap dua orang yang sudah diamankan, diketahui bahwa kronologi tawuran bermula dari tantangan pihak lawan di media sosial alias medsos.
Kompol Hario menjelaskan, bahwa dua orang terduga pelaku yang sekarang sudah diamankan, mengaku sebagai pihak korban.
Menurut WK dan AR justru AI yang memulai tawuran dengan menantang pelajar SMP di Kecamatan Waled untuk melakukan tawuran lewat konten di medsos.
AI, pelajar SMP yang meninggal dengan sejumlah luka ditubuhnya itu disebut sebagai admin medsos.