JAKARTA - Perempuan semakin aktif berunjuk gigi dalam mengikuti perkembangan di Indonesia. Kali ini, melalui Kongres Muslimah Indonesia, perempuan-perempuan Indonesia akan berkumpul untuk membahas isu-isu terkini di tanah air. Salah satu isu yang akan digulirkan dalam kongres muslimah pertama itu ialah masalah politik. Menurut Ketua Pengarah Kongres, Tutty Alawiyah, pembahasan ini perlu dilakukan mengingat semakin dekatnya pemilu tahun ini. \"Memang ada wacana untuk membahas itu dalam pertemuan nanti. Kita akan dorong agar tidak golput. Selain itu, saat ini kan sudah banyak muslimah berkualitas, siapa tahu nanti ada yang bisa menjadi pemimpin dan bisa amanah,\" ujarnya. Senada dengan Tutty, menurut Welly A Safitri, perwakilan organisasi muslimah muhammadiyah, pembahasan isu politik akan menjadi sangat penting. Apalagi dengan adanya jatah 30 persen untuk para perempuan Indonesia melenggang ke senayan. “Kenapa tidak 50 persen orang Indonesia adalah wanita dan sebagian besar muslimah. Politik untuk wanita tidak haram, tapi masih ada yang melihat wanita haram berpolitik, tapi tidak ada ayat,” jelas Welly. Selain isu politik, kongres yang digelar mulai hari ini hingga dua hari kedepan itu juga akan membahas isu mengenai polwan berjilbab. Pihak kongres pun telah mengirim surat pada Polri untuk dapat hadir dan memberikan sejumlah keterangan terkait penerapannya yang terus molor. Mesti dimulai hari ini, pembukaan kongres secara resmi baru akan dilakukan esok. Rencananya, kongres akan dibuka secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor. Kongres sendiri akan dihadiri oleh 32 organisasi masyarakat muslimah yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam acara kongres, juga akan menghadirkan pakar-pakar di bidangnya untuk turut serta memberikan pandangan mengenai situasi terkini. Diantaranya, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, serta Ketua MUI Din Syamsudin. Tetty berharap, dengan adanya kongres ini maka para muslimah Indonesia bisa siap menghadapi ancaman globalisasi, baik yang memiliki imbas positif maupun negatif. Ia juga menaruh harapan besar terhadap silaturahmi antar para muslimah meski telah terpisah oleh ormas yang berbeda-beda. (mia)
Kampanyekan Anti Golput
Jumat 07-03-2014,09:24 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Jumat 06-09-2024,10:54 WIB
Kejadian di Kuningan, Ibu Muda Meninggal di Kamar Mandi Diduga Bunuh Diri
Kamis 05-09-2024,18:00 WIB
Festival Astra 2024 Sukses Beri Inspirasi Berkelanjutan
Kamis 05-09-2024,17:30 WIB
Titin Jelaskan Kondisi Sudirman Terpidana Kasus Vina, Sambutan 6 Terpidana Bikin Haru
Kamis 05-09-2024,16:30 WIB
Honda Lebih Dekat Lebih Hangat di Hari Pelanggan Nasional
Kamis 05-09-2024,17:00 WIB
Baru Kali Ini, Warga Banjarwangunan Alami Krisis Air
Terkini
Jumat 06-09-2024,16:00 WIB
Air Bersih Siap Minum, Kereta Otonom, Hingga Smart Home Hadir di IKN
Jumat 06-09-2024,15:30 WIB
Ada Double Bonus dari Astra Daihatsu Cirebon di Hari Pelanggan Nasional
Jumat 06-09-2024,15:00 WIB
LPPM IPB Cirebon Masuk 10 Besar Penerima Hibah Pengabdian Masyarakat di Wilayah LLDIKTI IV
Jumat 06-09-2024,14:30 WIB
Suhendrik Tinjau Rutilahu di Kelurahan Kecapi
Jumat 06-09-2024,14:00 WIB