Namun surat tersebut, sambungya, hanya diterima tanpa ada konfirmasi dan menolak untuk hadir lewat kuasa hukum Iptu Rudiana.
"Rudiana tidak hadir, tidak ada konfirmasi, mereka mengejek-ngejek kami, mereka mengejek-ngejek Saka Tatal seolah-olah pembohong, pembunuh," tambahnya.
Adapun yang menjadi alasan tidak berkenan hadir, sebut Farhat, karena objek sumpah yang akan dilakukan berbeda dengan keinginan Iptu Rudiana.
"Alasannya, dia cuma mau sumpah pocong yang mati itu anaknya (Almarhum Eky), tapi sumpah pocong yang lain-lainnya dia tidak berani," jelasnya.
BACA JUGA:4 Pemda di Wilayah BPJS Cabang Cirebon Raih Penghargaan UHC Award
Sementara sumpah yang dilakukan oleh Saka Tatal, perihal kekerasan yang dialaminya selama menjalani pemeriksaan pada 2016 silam.
Selain itu, Saka Tatal juga mengaku tidak terlibat dalam tragedi pembunuhan terhadap Vina dan Eky pada 27 Agustus 2016.
"Hari ini Saka Tatal membuktikan bahwa dia berani (sumpah pocong) dan mengaku tidak berbohong," tegasnya.
Sementara itu, ribuan orang sudah memadati area padepokan untuk menyaksikan berlangsungnya sumpah tersebut.
BACA JUGA:Tepati Janji, Saka Tatal Tiba di Lokasi Sumpah Pocong: Siap Aja Saka Mah!
Pada akhirnya, sumpah pocong digelar. Saka Tatal datang menghampiri kain kafan yang sudah disiapkan sejak pagi hari.
Hanya mengenakan celana panjang tanpa baju, Saka Tatal kemudian ditutup dengan kain kafan layaknya jenazah yang hendak dikuburkan.
Dengan tidur telentang, hanya bagian muka Saka Tatal yang masih tampak.
Sebelum dilakukan sumpah, sempat dilantunkan adzan oleh santri penghuni padepokan.
Sementara itu, Raden Gilap Sugiono yang memimpin acara pengambilan sumpah pocong, mulai mengucapkan kata-kata yang diikuti oleh Saka Tatal.
Kata-kata yang keluar dari mulut Raden Gilap Sugiono dan Saka Tatal, nyaris tidak terdengar karena riuhnya suara warga yang menyaksikan.