JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) berpartisipasi dalam kegiatan lanjutan Pertamina UMK Academy 2024 dengan membuka enam booth bagi para peserta terpilih di Festival ESG (Environmental, Social and Governance) yang diselenggarakan oleh Pertamedika IHC (Indonesia Healthcare Corporation).
Festival ini berlangsung pada hari Kamis dan Jumat (8-9/8) bertempat di Pasaraya, Blok M Jakarta. Keikutsertaan Pertamina Patra Niaga Regional JBB dalam festival ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Pertamina untuk mendukung usaha mikro dan kecil (UMK) melalui program UMK Academy 2024.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga JBB telah sukses menggelar UMK Academy 2024 Kelas 2 pada pertengahan Juli lalu secara offline di Kantor Pertamina JBB, Jakarta.
Festival ESG Pertamedika IHC menghadirkan berbagai rangkaian acara yang sangat meriah, mulai dari Workshop Handmade Soap, Talk Show oleh para Local Hero Pertamina, Zumba Time, serta Games dan Hiburan.
BACA JUGA:Syarat Provinsi Cirebon Raya Sudah Terpenuhi, Tinggal...
Selain peserta UMK Regional JBB, festival ini juga dihadiri oleh peserta UMK terpilih dari wilayah Jakarta, yang menambah keragaman dan memperluas kolaborasi antar UMK.
Peserta UMK Academy yang menjadi perwakilan dari regional JBB terdiri dari enam usaha produk yang sudah lulus seleksi kategori produk yang Ramah Lingkungan dan bukan produk makanan yang harus dimasak ditempat yaitu Emmy Craft House, Rahasio Emak, Minies Q, Maciis by UMMBEN, Cylvies, dan Katbag. Partisipasi mereka dalam festival ini menandakan komitmen mereka untuk berinovasi dan berkontribusi pada perekonomian lokal.
Festival ini juga menampilkan sesi talkshow yang mengundang Enjang Ramdhani, yang dikenal sebagai "Ubed," seorang Local Hero Desa Energi Berdikari Pertamina dari Karawang, Cikampek yang merupakan mitra binaan CSR Pertamina Patra Niaga RJBB. Ubed dalam acara ini berbagi pengalaman serta wawasan mengenai program Pertamina yang memberikan harapan baru bagi keberlanjutan desanya.
“Berawal saat Pertamina datang ke Desa Walahar, memberikan cahaya baru bagi masyarakat yang pada saat itu pengangguran seperti wabah sehingga muncul pertama sekali Program Nawacita yang sekarang di-upgrade menjadi program Desa Energi Berdikari. Tentunya, yang tadinya banyak masyarakat pengangguran, kurang lebih 80 masyarakat merasakan dampaknya. Sangat masif dan saya sangat bersyukur dengan kehadiran program ini,” tutur Ubed.
BACA JUGA:Hotel di Kuningan Juga Diretas, Modusnya Sama
Sejak tahun 2020, Pertamina JBB telah melaksanakan Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pesona Walahar Creative Destination (Nawacita) di Desa Cinta Ekowisata Walahar, Karawang. Program ini bertujuan mendukung kemandirian masyarakat setempat dan mengembangkan potensi sumber daya lokal seperti pemberdayaan eceng gondok, kopi, ukiran kayu dan pengolahan limbah wisata menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi.
Sejak tahun 2022, Program Nawacita di Desa Walahar telah di-upgrade menjadi Program Desa Energi Berdikari Pertamina. Dalam Kolaborasi dengan Komunitas Society of Renewable Energy (SRE), Pertamina memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Walahar dengan kapasitas 2,2 kWp.
PLTS ini memberikan akses energi bersih yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan operasional ekowisata danau cinta, termasuk Workshop, Gallery UMKM dan Coffee & Resto. Eceng gondok yang melimpah di area ekowisata danau cinta kini dimanfaatkan sebagai energi alternatif biomassa yang menghasilkan biogas.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB Eko Kristiawan menyatakan bahwa perubahan signifikan yang sekarang sudah diaplikasikan melalui Program Desa Energi Berdikari Pertamina menjadi upaya baru mengentaskan permasalahan yang membutuhkan solusi berkelanjutan.
BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon: Ada 3 Klaster dari Warpat, Warbeh hingga Dawuan
“Desa Energi Berdikari mencerminkan upaya Pertamina dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui pemanfaatan energi yang berkelanjutan dan mandiri. Program yang sebelumnya fokus pada pengembangan infrastruktur dasar dan pemberdayaan ekonomi lokal kini meluas untuk mencakup penerapan teknologi energi terbarukan, seperti PLTS dan biogas, yang dirancang untuk mengurangi ketergantungan desa pada sumber energi konvensional,” ucap Eko.
Dengan adanya PLTS, Desa Walahar dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional sehingga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Program ini tidak hanya tentang energi, tetapi juga tentang pemberdayaan ekonomi yang juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), Poin 8 (Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi) serta Poin 10 (Berkurangnya Kesenjangan).
“Dengan adanya peningkatan ini, Pertamina tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan sumber energi yang lebih bersih dan efisien, tetapi juga memperkuat kapasitas desa dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya energi secara mandiri. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Walahar dengan menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi biaya energi, serta mendukung keberlanjutan lingkungan,” tutup Eko.
Keikutsertaan Pertamina Patra Niaga JBB dalam festival ini menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan UMK dan komitmen Pertamina dalam menerapkan prinsip-prinsip ESG (Economic, Social and Governance) untuk keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon: Anak Lelaki yang Bersama Eky Jemput Vina Ternyata Arta, Bonceng Tiga ke Dawuan