BACA JUGA:Kasus Vina Cirebon: Cerita Arta Takut dengan Teman-teman Eky di Rumah Sakit
BACA JUGA:Beredar Kabar Jabatan Iptu Rudiana Dicopot? Cek Fakta
Potensi gempa megathrust yang berkembang saat ini sama sekali bukanlah prediksi atau peringatan dini.
Sehingga, masyarakat jangan dimaknai secara keliru, seolah akan terjadi dalam waktu dekat.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa.
BACA JUGA:Beredar Kabar Jabatan Iptu Rudiana Dicopot? Cek Fakta
BACA JUGA:PKB Kota Cirebon Dukung Cak Imin di Muktamar Bali
Meski begitu, BMKG akan selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat serta akurat.
Selain itu, sistem peringatan dini tsunami atau Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) juga terus ditingkatkan untuk memberikan peringatan lebih cepat dan akurat jika terjadi gempa megathrust di Indonesia.
Pasalnya, BMKG menilai system InaTEWS masih menjadi andalan untuk mendeteksi potensi bahaya gempa yang ditimbulkan jika terjadi aktivitas dari zona megathrust segmen Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
BACA JUGA:4 Novum dan 50 Saksi, Bekal PK 6 Terpidana Kasus Vina Cirebon
InaTEWS merupakan satu-satunya sistem peringatan dini tsunami yang berlaku di Indonesia dan seluruh wilayah di Indonesia wajib menggunakannya.
Dikutip dari Pedoman Pelayanan Peringatan Dini Tsunami, InaTEWS memiliki dua sistem pemantauan, yakni:
Sistem pemantauan darat yang terdiri atas jaringan seismometer dan GPS
Sistem pemantauan laut yang terdiri atas tide gauges, buoy, CCTV, radar tsunami, dan kabel bawah laut. BMKG menerima data yang dikirim melalui sistem komunikasi yang berbasis satelit.
BACA JUGA:Rudi Pelor Minta Maaf Keterangan Palsu Aep di Kasus Vina Cirebon