Jembatan Buntet Putus

Senin 31-01-2011,06:00 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

ASTANAJAPURA - Fasilitas umum yang seharusnya dapat dinikmati warga, tidak tergambar pada jembatan Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura. Jembatan yang terbentang di atas Sungai Cikanci ini, sejak pertengahan 2004 tidak bisa dilalui oleh warga. Bahkan untuk pejalan kaki sekalipun. Padahal, jembatan ini tidak hanya membantu memperpendek jarak bagi warga sekitar, tetapi juga memisahkan antar kecamatan. Setelah tak berfungi, akses jalan menuju beberapa desa diantaranya Sindanglaut, Mundu, Gumulung bahkan menuju Beber otomatis terputus dan harus memutar jalur dengan jarak yang lebih jauh. Sebelumnya, di Desa Gumulung terdapat galian pasir dan tahun 2005 lokasi galian sudah tidak beroperasi lagi dan pengusaha pun hengkang, akhirnya jembatan pun tidak terpakai lagi. Dan sejak itulah belum ada perbaikan sekalipun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Ditambah lagi material jembatan seperti besi dan kayu pun raib. Untuk mengganti agar jembatan bisa berfungsi, warga membeton sungai yang ada dibawah jembatan sehingga bagi warga yang ingin melintas, baik kendaraan besar ataupun kecil harus melalui jalur bawah. Namun, ini tidak bisa diandalkan karena seringnya kendaraan besar yang melintas sehingga mengurangi kekuatan jalan. Kemudian, apabila hujan jalan otomatis terendam. Menurut Kuwu Desa Buntet, Sudirman, masalah jembatan ini sudah sering diajukan saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan, tetapi belum ada kelanjutannya. “Kami ingin adanya respons dan tindaklanjut dengan perbaikan, karena ini fasilitas umum. Jembatan tersebut bukan hanya sebagi penghubung, tetapi juga jalan vital bagi warga,” tuturnya. (tta)

Tags :
Kategori :

Terkait