CIREBON, RADARCIREBON.COM - Robohnya Masjid Assalam di RW 19 Larangan Timur Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, mengundang keprihatinan dan kepedulian banyak pihak dan masyarakat.
Salah satunya, dari para calon pemimpin Kota Cirebon yang akan berkontestasi di Pilkada Kota Cirebon.
Senin 2 September 2024 siang, Calon Wali Kota Cirebon yang diusung koalisi PDI Perjuangan dan PAN, Dani Mardani turun dan meninjau langsung ke lokasi.
BACA JUGA:Bey Machmudin Serahkan SK Pensiun kepada 180 ASN Purna Tugas: Tetap berkontribusi di Berbagai Bidang
BACA JUGA:Laskar Agung Macan Ali Siap Jaga Kondusifitas Keamanan Pasar Muludan di Keraton Kasepuhan Cirebon
BACA JUGA:Satu Rumah di Cikalahang Dukupuntang Terbakar, Diduga Akibat Pembakaran Sampah
Dani mengatakan, kejadian di Masjid Assalam merupakan kejadian diluar dugaan, dan tentu tidak bisa diharapkan, sehingga ini sudah seharusnya menjadi keprihatinan bersama.
"Ini merupakan musibah, yang menjadi undangan bagi kita semua, untuk ikut bergerak. Saya pun terpanggil, dan Insya Allah terpanggil untuk membantu," ungkap Dani.
Dani pun menyisihkan sebagian rejekinya, untuk ikut kembali membangun Masjid Assalam, yang ternyata menjadi masjid sentral di RW 19 Larangan Timur.
BACA JUGA:Polisi Soal Percobaan Pencurian di Klayan, Pelaku Mengincar Mesin Sanyo
BACA JUGA:TK Tunas Karya KASBON ke Terminal Bus Harjamukti
BACA JUGA:Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Catatkan Produksi Baik
"Mari kita bantu, baik secara moril maupun materil. Tentu saya mengajak kepada masyarakat untuk ikut membantu, agar masjid ini bisa kembali digunakan oleh para jamaah," kata Dani.
Untuk jangka panjangnya, Dani berencana jika ke depannya, upaya perbaikan dan renovask Masjid Assalam ini, bisa dibantu dengan dukungan APBD Kota Cirebon.
Seperti diketahui, atap momolo Masjid tersebut roboh pada Sabtu 31 Agustus 2024 sore akhir pekan lalu, tepat setelah jamaah melaksanakan shalat Maghrib berjamaah.
BACA JUGA:UGJ Kirim Mahasiswa Mengikuti Student Exchange
BACA JUGA:Lawson Indonesia Luncurkan Produk Inovatif Enakara
Beruntung tidak ada korban dalam kejadian tersebut, karena ternyata, para jamaah sudah merasakan getaran sejak saat melaksanakam berjamaah, sehingga setelah selesai, dzikir dan wirid pun dipercepat dan semua langsung keluar masjid.
Tak lama, setelah para jamaah keluar, tragedi pun terjadi, bagian atap dari masjid dua lantai tersebut roboh. (azs)