Mahasiswa KKM UMC Bersama BKKBN Jabar Upaya Turunkan Angka Stunting di Kelurahan Sumber, Kabupaten Cirebon

Senin 09-09-2024,12:33 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar kegiatan pengabdian Desa atau kerap disebut dengan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang dilakukan oleh mahasiswa selama 40 hari yang dimulai pada tanggal 3 Agustus sampai dengan 10 September 2024.

Kegiatan ini dilakukan secara serentak dengan 47 kelompok termasuk 6 kelompok tematik yang berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) salah satunya adalah Kelompok 28 di Kelurahan Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Melalui pendaatan langsung terdapat sekiranya 54 masyarakat yang terindikasi beresiko stunting di Kelurahan Sumber. Sehingga perlu adanya tindakan preventif dari mahasiswa peduli stunting untuk mencegah tingginya angka stuting di wilayah tersebut. Dalam Upaya menurunkan angka stunting, Kelompok 28 menggelar kegiatan pendampingan sekaligus pemberian makanan bergizi gratis kepada masyarakat terutama ibu hamil dan ibu menyusui di Kelurahan Sumber, Jumat (30/8).

Ketua Kelompok KKM, Seno Dwi Priyanto, mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan sebuah kepedulian mahasiswa terhadap maraknya permasalah stunting di Indonesia. Dengan meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pemberikan pola asupan gizi yang seimbang bagi tumbuh kembang anak.

BACA JUGA:Makam Putri Pajajaran di Desa Dukuhmaja, Kuningan, Ada Tradisi Nyuguh yang Digelar Tiap Tahun

Seno menambahkan, dalam kegiatannya Mahasiswa KKM UMC memberikan edukasi kapada para ibu untuk pentingnya pemberian ASI eksklusif, makanan pendamping ASI (MPASI), bagaimana pola asuh anak yang baik, serta akses sanitasi dan air bersih. Kemudian mahasiswa memberikan makanan bergizi secara gratis.

“Kegiatan ini merupakan agenda utama kami salama pengabdian di Kelurahan Sumber sebagai upaya kami dalam percepatan turunnya angka stunting di wilayah tersebut. Selain  pemberian makanan bergizi, kami juga memberikan buku panduan memasak yang berjudul ‘30 Menu Gizi Seimbang’ kepada para ibu, sehingga mendapat wawasan memasak bukan hanya varian menunya saja tetapi juga terdapat manfaat serta estimasi harga dalam masing-masing pembuatan masakan tersebut”, ucapnya.

Dosen Pembimbing Lapangan KKM UMC Kelompok 28, Arie Susetio Utami S.Si. MT,  mengatakan, mahasiswa KKM Kelompok 28 memiliki beberapa agenda yang seperti pendampingan KKBN, Pendataan Rumah Data Kependudukan, Eduwisata sampai dengan Dapur Sehat (Dashat) yang menjadi ‘gong’ dari keseluruhan agenda yang diberikan oleh BKKBN.

“Dalam pelaksanaannya, mahasiswa diberikan empat program kerja yang telah diberikan oleh BKKBN dengan Dashat menjadi tonggak utama yang merupakan upaya pencegahan stunting sejak dini”, ucapnya.

BACA JUGA:5 Orang Terluka, Diduga Tawuran Geng Motor di Indramayu

Ia berharap mahasiswa mendapatkan pengalaman berharga selama KKM berlangsung serta dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk turut andil dalam upaya penurunan stunting di Indonesia.

“Kami berharap dapat menumbuh kesadaran dampak stunting kepada mahasiswa, sehingga ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka, bagaimana mengasah soft skill mahasiswa untuk bertemu dan mengerti apa yang dibutuhkan Masyarakat”. pungkasnya. (Yuda)

Kategori :