DP3APPKB Inisiasi Peran Lintas Agama dalam Percepatan Penurunan Stunting

Selasa 17-09-2024,16:00 WIB
Reporter : Abdullah
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Pada Rabu, 11 September 2024, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Cirebon menyelenggarakan Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Perubahan Perilaku Lintas Agama dalam upaya percepatan penurunan stunting.

Rapat yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno, yang juga menjabat sebagai Sekretaris TPPS Kota Cirebon, berlangsung di Aula Kantor DP3APPKB.

Acara ini dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk Bapelitbangda, Bakesbangpol, Dinas Kesehatan, Disdukcapil, serta perwakilan penyuluh agama dari berbagai agama.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Buntoro Tirto, menekankan pentingnya peran pemuka agama dalam intervensi perubahan perilaku, terutama di kalangan generasi muda.

BACA JUGA:Hadiri Maulid Nabi, Bacabup Nina Agustina Minta Doa dan Dukungan Warga Desa Pegagan

Intervensi ini difokuskan pada edukasi persiapan pernikahan dan pentingnya menjaga hubungan sosial yang sehat untuk mencegah perilaku merugikan seperti seks bebas.

"Pemuka agama diharapkan aktif memberikan bimbingan di tempat ibadah masing-masing untuk menciptakan mindset positif di masyarakat, khususnya dalam mencegah stunting," kata Buntoro.

Diskusi juga mengangkat pentingnya pendekatan lintas agama dalam percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifik, seperti aktif minum tablet tambah darah (TTD), pemeriksaan kehamilan secara teratur, konsumsi protein hewani yang cukup, kunjungan ke posyandu setiap bulan, dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan.

Dalam konteks ini, kolaborasi antara Dinas Kesehatan, DP3APPKB, dan lembaga agama diharapkan menjadi kekuatan utama untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Cirebon.

BACA JUGA:Jadwal Liga Champions: AC Milan vs Liverpool, Real Madrid dan Juventus Juga Main

Kepala DP3APPKB, Suwarso Budi Winarno, menekankan pentingnya peran Kantor Urusan Agama (KUA) dalam bimbingan perkawinan sebagai bagian dari strategi penurunan stunting.

Bimbingan ini dilakukan bekerja sama dengan puskesmas, Komisi Perlindungan Anak, dan DP3APPKB untuk memberikan pembekalan kepada calon pengantin agar lebih siap secara fisik dan mental, serta memahami pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama.

"Sosialisasi mengenai stunting ditujukan untuk semua keluarga, termasuk keluarga yang mampu, agar mereka dapat memberikan asupan gizi yang tepat bagi anak-anak mereka," tambah Budi.

Ia juga menekankan bahwa biaya pernikahan dapat ditekan jika dokumen persyaratan diurus secara mandiri.
Gereja Katolik Santo Yusuf Bunda Maria mendukung upaya ini dengan menyelenggarakan kursus pra-perkawinan selama tiga bulan, yang mencakup materi tentang pencegahan stunting bagi pasangan calon pengantin.

BACA JUGA:Pastikan Tidak Ada Kepentingan Politik, Abraham Akan Sumbang 2 Ton Beras

Kategori :