Wiranto juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara harga makanan yang disediakan dengan kebutuhan gizi yang harus terpenuhi.
"Untuk SD itu Rp15.000 per porsi, sedangkan untuk SMP sementara Rp17.500 per porsi. Kalorinya beda, tentu menunya juga beda," ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Cirebon H Agus Mulyadi mengatakan, betapa pentingnya program MBG tersebut terutama bagi anak-anak dan remaja usia 0 hingga 24 tahun yang jumlahnya mencapai hampir 40% dari total penduduk Cirebon.
"Melalui program ini, kita berupaya menciptakan generasi penerus bangsa yang lebih sehat dan berkualitas, terutama untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,"katanya.
Agus menerangkan, pelaksanaan uji coba Makan Bergizi Gratis di Kota Cirebon akan berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 25 September 2024 hingga 1 Oktober 2024) dengan melibatkan 18.000 siswa.
"Kami berharap, dengan dukungan dari berbagai pihak, pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Cirebon dapat terlaksana dengan baik dan tentu saja pada akhirnya memberikan dampak yang positif bagi siswa-siswi atau peserta didik di Kota Cirebon. Dampak yang diharapkan itu adalah terciptanya populasi dan generasi yang terpenuhi gizinya, terjaga kesehatannya, dan berkualitas pendidikannya," terangnya.
Lanjut Agus, dirinya berharap berharap Makan Bergizi Gratis ini dapat memupuk kebiasaan pola makan sehat dan bergizi pada generasi muda kita dalam rangka mencegah potensi penyakit di masa dewasa.
"Kami juga meyakini bahwa praktik pemberian makanan di sekolah merupakan salah satu safety net paling efektif dalam rangka memberikan dukungan dan stabilitas kebutuhan harian yang dibutuhkan anak-anak dengan ekonomi rentan. Dan kami berharap kegiatan ini juga dapat menjadi gambaran umum kesiapan kami dari Pemerintah Kota Cirebon dan seluruh pemangku kepentingan di dalamnya, untuk menyiapkan generasi terbaik bagi pembangunan Indonesia yang lebih baik di masa mendatang," pungkasnya.