KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Selang beberapa hari setelah kebakaran hebat menghanguskan 4 ruko di Luragung, peristiwa serupa terjadi di desa Cikaso Kecamatan Kramatmulya Kabupaten Kuningan.
Pada Kamis, 26 September 2024 pagi, kebakaran 4 ruko berdempetan di Luragung itu, dipicu dari konsleting listrik salah satu ruko.
Banyaknya material mudah terbakar disertai hembusan angin kencang, membuat kobaran api dengan cepat membesar dan menghanguskan bangunan beserta isinya.
Bahkan, sempat terdengar dentuman kencang yang berasal dari tabung gas di salah satu ruko tersebut.
BACA JUGA:Banyak Sampah dari Cordela, Atang Sampaikan Sudah Ada Pengakuan
BACA JUGA:Inilah Kronologi dan Pemicu Kebakaran Hebat Pabrik Bawang di Kuningan
BACA JUGA:Belum Ada Respon dari Pemkab Kuningan, Sampah dari Luar Desa Cipari Masih Banyak
Selang beberapa hari, tepatnya pada Senin 30 September 2024, sebuah peristiwa serupa terjadi di Desa Cikaso, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan.
Tak tanggung tanggung, 30 Ton bawang goreng siap edar, 6 ton tepung ludes terbakar. Lebih daripada itu, satu rumah yang terletak disamping pabrik bawang goreng dimaksud, turut serta dilahap si jago merah.
Berkaca dari dua peristiwa kebakaran hebat di wilayah kerjanya, kobaran api cepat membesar dengan adanya tabung gas di lokasi kejadian.
Menanggapi hal itu, Kepala UPT Damkar Satpol-PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusuma menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam penggunaan dan pemasangan tabung gas maupun regulatornya.
BACA JUGA:Pemprov Jabar Raih Penghargaan Terbaik Pertama dalam Anugerah Layanan Investasi 2024
BACA JUGA:Sophi Zulfia Pastikan Kandidat Definitif Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Periode 2024-2029
BACA JUGA:Tinjau Ulang Putusan Penunjukan Sophi Jadi Ketua DPRD Kabupaten Cirebon
"Himbauan bagi seluruh masyarakat, sehubungan telah terjadinya kebakaran seminggu ini di dua tempat dengan Kronologi yang sama itu diakibatkan oleh tabung gas," ucapnya, Senin 30 September 2024.
Andri menekankan kepada masyarakat untuk dihimbau bagi masyarakat untuk memastikan kualitas regulator yang sesuai dengan SNI.
"Pastikan pemasangannya dengan tepat dan benar. Juga pastikan kualitas dari regulatornya yang berlisensi SNI, sehingga resiko dari kebakaran tersebut dapat dikurangi atau bahkan dicegah," imbuhnya.
Seraya berpesan, dirinya menyampaikan agar masyarakat juga lebih berhati-hati dan waspada terkait sejumlah hal yang kemungkinan dapak memantik percikan api, agar tidak terjadi kebakaran.
BACA JUGA:Belasan Desa Masih Krisis Air, BPBD Tetap Suplai Air Bersih
BACA JUGA:Gempa Bumi Dapat Mempengaruhi dan Menganggu Siklus Menstruasi Pada Wanita
"Bisa saja kebakaran berasal dari listrik yang tidak aman atau dari pembakaran sampah, puntung roko dan lain lain.”
“Sehubungan cuaca masih sedikit kemarau, dalam arti dedaunan masih kering dan belum terlalu basah yang kemungkinan bisa jadi memantik api. Ditambah tiupan angin yang masih cukup kencang," pungkasnya. (*)