"Edukasi yang diberikan menggunakan media video animasi dan media permainan monopoli anemia remaja yang terdiri dari 3 materi yaitu tentang gizi seimbang pada remaja, kesehatan reproduksi remaja dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah," terangnya.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner pre test dan post test tentang pengetahuan dan sikap remaja dalam pencegahan anemia.
Pada kegiatan ini, peran mitra diantaranya menyiapkan sarana dan prasarana untuk mengaktifkan kembali kegiatan posyandu remaja.
Selain itu, mitra juga terlibat dalam pelaksanaan program sebagai fasilitator dalam melatih tim konselor teman sebaya.
Dengan penerapan program ini, terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap remaja tentang pencegahan anemia.
"Konseling teman sebaya dapat dijadikan sebagai metode alternatif untuk memberikan edukasi, khususnya tentang pencegahan anemia dan pemberdayaan pada remaja putri berupa terbentuknya konselor teman sebaya yang berkomitmen untuk mengaktifkan kegiatan posyandu remaja," tukasnya. (apr/opl)