Adapun proses pengolahannya diawali dengan mengumpulkan buah bakau yang sudah matang. Kemudian buah yang sudah terkumpul dijemur supaya kering.
Bila buah bakau sudah kering, maka dilanjutkan dengan proses penyangraian. Proses pemasakan tanpa minyak tersebut dilakukan sampai buah bakau berwarna hitam. Ketika sudah mencapai kematangan yang diinginkan maka buah bakau digiling sampai berbentuk bubuk. "Kita di sini masih menggunakan cara manual untuk mendapatkan teksturnya.
Dan ini menjadi ciri khas produk kopi Mangrove yang kita olah," ucapnya.
Utami berharap, bahwa dengan adanya pelatihan dan pendampingan pengolahan produk mangrove ini, diharapkan akan bisa membantu masyarakat setempat untuk memperoleh penghasilan tambahan.
Pasalnya, dari adanya pelatihan tersebut, ditargetkan para peserta mampu membuat produk yang bisa dipasarkan di Bumdes desa setempat. “Dari kami sendiri, berharap bahwa melalui pelatihan ini bisa mensejahterakan perekonomian masyarakat setempat," pungkasnya. (awr)
BACA JUGA:SDN Sadagori dan LPAI Bersatu Melawan Perundungan