Apa Itu Istilah ‘Gendongan’ pada Bayi? Ketahui juga Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Minggu 27-10-2024,11:00 WIB
Reporter : Riska Maulidia
Editor : Moh Junaedi

Saat ini banyak orang tua yang menganggap bahwa keinginan bayi yang selalu ingin digendong bukanlah hal yang wajar.

Oleh karena itu, para orang tua seringkali membiarkan bayinya menangis dan menenagkan dirinya sediri tanpa digendong.

Tujuannya agar si bayi tidak gendongan. Karena apabila dibiarkan, dikhawatirkan perilaku gendongan ini terus berlanjut hingga besar.

Penyebab Gendongan pada Bayi

Anggapan gendongan pada bayi disebabkan karena terlalu sering digendong ternyata tidaklah benar dan hanya mitos belaka.

Menggendong bayi atau memeluk bayi, bahkan dianjurkan untuk dilakukan terus-menerus ketika bayi rewel atau tidak nyaman.

BACA JUGA:Wakili Indonesia di KTT BRICS, Berikut Profil Sugiono, Menlu RI di Kabinet Merah Putih

Hal ini karena bayi membutuhkan sentuhan langsung secara fisik, termasuk dengan cara digendong dan dipeluk.

Sentuhan fisik ini akan memberi stimulus yang baik bagi kecerdasan dan tumbuh kembang bayi.

Orang tua juga dianjurkan untuk mengajak bayi berbicara saat sedang menggendongnya.

Perlu orang tua pahami bahwa bayi yang baru lahir masih berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru di luar rahim ibu.

BACA JUGA:Lagi Liburan di Cirebon, Berikut 5 Rekomendasi Sarapan Terenak di Kota Udang

BACA JUGA:Tahun Depan, Laskar Macan Ali Gelar Ritual Thudong

Berpisah dengan ibu akan membuat bayi merasa khawatir dan tidak nyaman. Menggendong dan mengayun bayi merupakan gerakan yang menyenyerupai saat bayi masih di dalam kandungan.

Saat digendong, membuat bayi seolah-olah merasa masih berada di dalam kandungan. Itulah mengapa bayi akan tidur ketika digendong dan akan menagis ketika diletakkan kembali ke kasur.

Cara Lain Menenangkan Bayi

Kategori :