CIREBON, RADARCIREBON.COM – Pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Cirebon nomor urut 2, Eti Herawati-Suhendrik memaparkan visi, misi dan program unggulan dalam debat publik pertama Pilkada Kota Cirebon, Rabu 30 Oktober 2024 malam.
Dalam kesempatan itu, paslon nomor urut 2 yang diberi julukan BERES ini menyampaikan visinya. Yakni, “Sepenuh Hati Bersama Membangun Kota Cirebon yang Sejahtera, Maju dan Berkelanjutan”.
Kemudian, untuk misinya, calon Walikota Cirebon Eti Herawati menyampaikan beberapa poin, antara lain:
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial serta produktifitas sumber daya manusia.
BACA JUGA:Ratusan Pendukung Paslon Ramaikan Debat Perdana Pilwalkot Cirebon
BACA JUGA:Debat Pertama Calon Walikota - Calon Walikota Cirebon, Dani - Fitria Paparkan Cirebon Remaja
- Menguatkan ekonomi lokal yang inovatif, inklusif dan berdaya saing.
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang adaptif, inovatif, responsif dan berintegritas.
- Menguatkan ideologi pancasila, wawasan kebangsaan dan mengoptimalkan sistem penegakan peraturan daerah.
- Melestarikan kebudayaan lokal dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
BACA JUGA:Debat Publik Pertama Calon Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Dimulai, Berikut Temanya
BACA JUGA:Viral di Tiktok! Guru SMA di Waykanan Lampung Minta Bantuan Prabowo Pasca Dipecat
BACA JUGA:Wakil Ketua Komisi II: Kami Akan Awasi dan Evaluasi Pelaksanaan Program Pembangunan Daerah
Sementara, calon Wakil Walikota nomor urut 2 Suhendrik menyampaikan Ada 21 program unggulan, diantaranya:
- Batuan operasional tempat ibadah
- Bantuan operasional guru agama
- Penerapan kota digital
- Sistem pelaporan walikota ngantor di kelurahan setiap hari jumat
- Komitmen 5 persen dari abpd kota cirebon untuk infrastruktur berbasis RW
BACA JUGA:Ribuan Masyarakat Ciayumajakuning Ikuti Donor Darah
BACA JUGA:Kenzie Brothers Ikut Ramaikan Hard Enduro Kejurda IMI Jabar Seri 1 Cikarang
- Pengelolaan stadion bima sebagai sentra olahraga, ekonomi kreatif dan kebudayaan bertaraf internasional
“Tantangan pemrintahan di daerah tidak mudah, maka pemerintahan yang adaptif adalah pemerintahan yang bisa menyesuaikan kondisi jaman bisa melayani kebutuhan masyarakat,” ungkapnya. (*)