KUNINGAN - Dinas Bina Marga langsung melakukan pengujian tanah (sondir) di Desa Longkewang, Kecamatan Ciniru. Menyusul ruas jalan sepanjang hampir 30 meter di desa tersebut putus saat longsor yang terjadi bulan Februari lalu. Seperti diketahui, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya bagi penduduk setempat. “Jumat pekan lalu kami sudah melakukan pengujian tanah (sondir) dan ternyata tidak perlu membuka jalur baru. Tapi tetap menggunakan jalan yang putus dengan cara membabat pasir,” ujar Kadis Bina Marga H Dadang Darmawan kepada Radar, pekan kemarin. Menurut dia, proses pembuatan jalan baru ini mengingatkan pembangunan jalan Padabeunghar menuju ke Kebuh Raya Kuningan. Ketika itu membabat bukit sehingga bisa dilewati kendaraan. Dengan ditemukan solusi untuk Jalan Longkewang akan membuat warga tenang. Pasalnya, mereka ketakutan pemerintah akan membuat jalan baru yang salah satunya membelah bukit yang ada di desa tersebut. “Mereka takut kalau benar ada rencana membelah bukit karena takut dari pembuatan jalan akan ada longsoran ataupun air yang membawa materila tanah. Padahal, kami tidak akan melakukan itu,” jelasnya. Dadang menyebutkan, dengan cara mengkikir pasir maka akan ada jalan baru. Sebenarnya pada saat ini kendaraan motor sudah bisa lewat, namun harus hati karena berupa tanah belum ada aspal. “Kami pasti memikirkan warga maka harus bersabar. Rencananya kami melakukan secepatnya agar bisa dilewati kendaraan,” kata dia. Sementara itu Kades Longkewang Sutarsa mengatakan, pasca terjadi longsor warga menderita, karena ketika berpergian harus mengeluarkan uang dalam jumlah sangat besar. Sebagai contoh warga yang berkerja menjadi PNS di Kecamatan Ciniru dan juga siswa yang bersekolah di SMP Ciniru dan SMA Ciniru harus melewati jalan setapak untuk kemudian naik ojek. “Bayangkan dari biasa anak sekolah pengeluaran Rp5.000 kini menjadi Rp15 ribu ini sangat memberatkan orang tua. Untuk itu kami berharap pemerintah mengambil langkah tepat dan cepat,” jelasnya. Ia sendiri berharap hujan tidak terus menerus turun. Sebab, bukan hanya longsoran yang akan membuat jalan terputus namun juga banyak rumah yang terancam. Dan hingga kini sudah ada belasan rumah yang direlokasi. Terpisah, Nana Rusmana yang berkerja di SDN Pinara mengaku dengan terputusnya akses jalan ini membuat ia harus berputar arah ke Jalan Purwasari untuk bisa sampai ke Ciniru. Bukan hanya lamanya waktu tempuh tapi juga biaya yang dikeluarkan semakin besar. “Saya yang kasihan adalah ke siswa karena mereka harus menempuh jalan pintas sebelum ke Ciniru. Apabila harus berputar tentu memakan waktu lama dan mereka akan kesiangan,” tandasnya. (mus)
Tetap Gunakan Jalan Lama, Bina Marga akan Kikis Pasir di Jalan Desa Longkewang yang Longsor
Senin 17-03-2014,09:49 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :