KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Ditengah hujan, ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor KPU Kabupaten Kuningan, Senin 4 November 2024.
Aksi unjuk rasa dilakukan buntut dari rasa kecewa terhadap KPU Kabupaten Kuningan yang tidak menggubris tuntutan mereka.
Datang dengan berseragam almamater berwarna merah, demonstran terus meneriaki KPU untuk dapat duduk bersama.
Namun, keinginan untuk audiensi tak membuahkan hasil. Pasalnya, tak satupun diantara peserta aksi yang diperbolehkan masuk ke gedung KPU Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Miliki Kesamaan Visi, DMI Jabar Doakan Kesuksesan Ahmad Syaikhu
BACA JUGA:Terseret Kasus Judi Online, 11 Pegawai Kemkomdigi Dinonaktifkan
BACA JUGA:Asuransi Astra Cirebon Hadirkan Program LENTERA di SMsKN 1 Jamblang
Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan kekesalannya atas aksi tak terpuji petugas PPK yang tega melakukan tindakan asusila terhadap seorang wanita, yang juga rekan kerjanya sendiri tersebut.
Menurut mereka, KPU Kabupaten Kuningan sepatutnya bertanggung jawab atas perilaku buruk anggota PPK tersebut yang tidak mencerminkan sikap jujur dan adil petugas penyelenggara Pemilu.
Mereka menuding, keberadaan oknum PPK cabul ini mencerminkan ada yang salah dalam proses seleksi yang diadakan oleh KPU beberapa waktu lalu.
Koordinator aksi, Rellis Amarullah mengungkapkan, bahwa para mahasiswa menilai integritas lembaga penyelenggara Pemilu Kabupaten Kuningan kuningan tersebut telah hilang. Sehingga mereka meminta agar para komisioner KPU Kabupaten Kuningan untuk mundur saja.
BACA JUGA:Kota Cirebon Capai Inflasi Terendah di Jawa Barat
BACA JUGA:Pria Paruh Baya di Kuningan Tewas Terperosok Septictank, Evakuasi Berlangsung Dramatis
BACA JUGA:Alasan Paslon DIRAHMATI Langsung Pergi Usai Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan
"Hilangnya integritas petugas KPU berdampak pada hilangnya kepercayaan masyarakat kepada lembaga penyelenggara pemilu tersebut.”
“Kami meragukan kinerja anggota KPU Kabupaten Kuningan setelah melihat perilaku buruk anggota PPK tersebut, sehingga kami meminta agar seluruh komisioner KPU Kuningan untuk mundur," ungkapnya kepada awak media.
"Dan karena yang tuntutannya hari ini tidak hadir, kami berencana untuk datang dalam empat hari kedepan, mungkin dengan massa yang lebih banyak," imbuhnya.
Adapun tuntutan yang diserukan, Dirinya menyebut 3 tuntutan yakni, transparansi, integritas, krisis moral dan etika.
BACA JUGA:Dirasakan Manfaatnya, BRILink Mudah Dijangkau Masyarakat Desa
BACA JUGA:Pedagang Lubuklinggau Raup Keuntungan dari Penggunaan Barkot Pembayaran BRI
"Saya kecewa dengan sikapnya yang hanya diam. Tuntutan hari ini memang tidak Gol ya. Hanya ketua KPU saja yang datang," katanya.
"Tuntutannya, ada tiga, point transparansi, integritas, krisis moral dan etika," pungkasnya. (*)