Peningkatan juga terjadi pada sisi dana pihak ketiga (DPK) sebesar 3,62 persen yoy menjadi Rp2,21 triliun. Namun, terjadi sedikit penurunan aset BPR sebesar 1,01 persen yoy menjadi Rp2,72 triliun.
Secara sektoral, penyaluran kredit terbesar pada sektor konsumsi sebesar 50,55 persen, diikuti modal kerja sebesar 46,84 persen dan investasi sebesar 2,61 persen.
"OJK terus mendorong agar BPR dapat berfokus pada penyaluran kredit produktif dan kepada pelaku UMKM di Ciayumajakuning melalui penyediaan produk kredit yang murah, mudah, dan terjangkau oleh para pelaku usaha," tukasnya.