PNPM Mulyasari Diduga Asal-asalan

Kamis 20-03-2014,12:45 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

LOSARI- Proyek PNPM tahun 2013 di Desa Mulyasari, Kecamatan Losari, diduga dikerjakan asal-asalan. Warga menuding, pembangunan rabat beton jalan banyak penyimpangan. “Banyak yang dikurang-kurangi, saya kira kualitasnya tidak akan maksimal,” ujar warga Desa Mulyasari, Muhaimin, kepada Radar, Rabu (19/3). Muhaimin mengaku, sering menyaksikan proses pengerjaan proyek. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah campuran semen dengan pasir saat proses mixing. Standar campuran pasir dan semen ini biasanya butuh satu sak untuk sekali aduk, tetapi di lapangan dirinya mendapati pengadukan hanya menggunakan setengah sak semen. “Harusnya, pasir, semen dan batu dijadikan satu lalu diaduk. Tapi, ini mah batu ditaruh dulu terus ditimbun adukan pasir dan semen,” tuturnya. Dengan pengerjaan yang asal-asalanm Muhaimin tak yakin jalan sepanjang 800 meter tersebut dapat bertahan lama. Bahkan, kerusakan sudah didapati di beberapa titik. “Jelas kita lihat saja hasilnya. Meskipun masih ada yang masih dilakukan pengerjaan, tapi ada beberapa jalan yang sudah sedikit rusak. Apalagi nanti kalau sudah agak lama, pasti kerusakan tambah parah,” katanya. Warga Mulyasari lainnya, Abdul Wahid menambahkan, BKM pelaksana dari proyek rabat beton tersebut tidak mempekerjakan warga Desa Mulyasari. Pekerjanya justru didatangkan dari desa tetangga, padahal seharusnya pengerjaan PNPM melibatkan warga setempat. Di tempat terpisah, Bendahara BKM Desa Mulyasari, Nurudin mengungkapkan, ada kesalahan dalam pengajuan proposal PNPM. Dalam proposal, pengerjaan rabat beton hanya 500 meter, kemudian dalam pelaksanaannya menjadi 800 meter dan lebar dua meter. “Harusnya ada penambahan dana. Namun karena sudah diajukan dan sekarang sudah dicairkan, ya terpaksa kita kerjakan dengan dana yang ada, tapi volume yang di luar pengajuan,” jelasnya. Terkait tak dilibatkannya warga Desa Mulyasari dalam pengerjaan proyek, Nurudin mengungkapkan, karakter warga Mulyasari malas untuk pengerjaan hal-hal seperti ini. OIeh sebab itu, dirinya mendatangkan pekerja dari Desa Kalisari yang dikenal rajin. Sekretaris Desa Mulyasari, Syafrudin justru tak terima dengan pernyataan itu. Menurut dia, pernyataan bendahara BKM menyinggung warga Mulyasari. Syafrudin menjamin, warga Desa Mulyasari giat bekerja. Hanya saja, untuk proyek PNPM ini, upah yang diberikan tidak layak. “Kalau upahnya layak, saya yakin warga juga akan mau bekerja,” tegasnya. Sependapat dengan warganya, Syafrudin juga menuding ada penyimpanan dalam proyek ini. Sebab, proyek pembangunan rabat beton merupakan program 2013, tetapi baru dikerjakan 2014. Bahkan, seharusnya proyek ini sudah dibuat laporan pertanggungjawabannya. “Itu proyek tahun lalu, kok baru dikerjakan sekarang? Saya rasa ini ada penyimpangan,” katanya. (den) FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON DIDUGA BANYAK PENYIMPANGAN. Warga mengerjakkan proyek rabat beton di Desa Mulyasari, Kecamatan Losari. Proyek ini diduga banyak penyimpangan.

Tags :
Kategori :

Terkait