RADARCIREBON.COM – Muncul ‘pahlawan kesiangan’ usai Pilkada Majalengka memicu kritik tajam dari sejumlah tokoh masyarakat.
Itu setelah hasil quick count menyatakan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 1, H Eman Suherman dan Dena Muhammad Ramdhan memenangkan Pilkada Majalengka 2024.
Nah, belakangan muncul klaim sepihak yang menilai kemenangan Eman – Dena berdasarkan hasil quick count berkat pengaruh dirinya.
Antara lain klaim dari mantan Anggota DPRD Kabupaten Majalengka Fraksi PDIP, H Hamzah Nasyah.
BACA JUGA:Dapat Hibah P3D, PGSD IPB Cirebon Implementasikan Pembelajaran Berbasis Digital
BACA JUGA:Pebulutangkis Tanah Air Hendra Setiawan Umumkan Pensiun Pasca Indonesia Master 2025
Menurut Hamzah, kemenangan paslon Eman – Dena diraih berkat keputusan dirinya mendeklarasikan dukungan.
Memang, Hamzah mendeklarasikan dukungan kepada Eman – Dena pada minggu-minggu terakhir jelang pemungutan suara.
"Upaya tersebut telah mempengaruhi hasil. Terbukti, perolehan suara hasil quick count di wilayah utara untuk Eman-Dena melejit. Inti dari perjuangan itu ada di akhir, atau di pengujung sepuluh hari terakhir jelang pemungutan suara," kata Hamzah, baru-baru ini.
Ketua PAC PDIP Sumberjaya ini mengatakan, bahwa dirinya tidak mengatasnamakan partai ketika mendukung Paslon Eman – Dena.
BACA JUGA:Wisata Alam di Kuningan: 7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Gunung Ciremai Selain Mendaki
BACA JUGA:Secara Psikologi Orang Tidak Enakan Sering Jadi Korban, Ini 5 Cara Mengatasi Perasaan Tidak Enakan
Namun demikian, menurut dia, dampak dukungannya sangat luar biasa, hingga mencakup seluruh wilayah Majalengka.
Dia mengklaim bahwa lonjakan suara Paslon nomor urut 01 ini terjadi tidak hanya di Dapil III, tapi menyeluruh.
Klaim sepihak Hamzah Nasyah atas kemenangan Eman – Dena ini menuai kritik. Antara lain dari tokoh masyarakat Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, H Iang Saeful Ikhsan.