Anas Sebut DP Harrier dari SBY

Sabtu 22-03-2014,11:35 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Anas Urbaningrum terus berusaha menyeret keluarga Cikeas ke pusaran dugaan kasus penerimaan gratifikasi proyek Hambalang. Tidak hanya Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, kemarin Anas menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga perlu diperiksa. Alasannya, down payment pembelian Toyota Harrier dari presiden. Pengakuan itu disampaikan melalui kuasa hukumnya, Firman Wijaya usai menemani kliennya diperiksa penyidik KPK. Menurutnya, informasi itu sudah disampaikan Anas secara utuh. \"Sesuai dengan fakta, sebagai hadiah terima kasih karena mas Anas sudah berjuang dalam Pileg dan Pilpres,\" ujarnya. Pemilu yang dimaksud tentu saja terkait dengan pesta demokrasi 2009. Saat itu, SBY untuk kali kedua terpilih menjadi Presiden Indonesia. Menurut Firman, uang tersebut diberikan SBY secara tunai. Soal berapa jumlahnya, dia enggan untuk membeberkannya saat ini. Alasannya, Anas masih memberikan informasi awal ke komisi antirasuah. Nah, ada rangkaian fakta yang menurutnya perlu di dalami oleh KPK untuk mengurai benang kusut proyek Hambalang. \"Nanti pak Anas yang akan memberikan pendalaman. Berikanlah kesempatan mas Anas merinci termasuk audit independen,\" imbuhnya. Entah audit apa yang dimaksud Firman Wijaya tersebut, dia tidak menjelaskan dengan rinci. Pria yang juga menjadi kuasa hukum Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah itu memastikan memiliki data. Saat ditegaskan apakah pernyataannya bukan sekadar bluffing, Firman menegaskan tidak. \"Masa kita tidak yakin dengan pengakuan klien saya. Tetap, kepentingan keamanan mas Anas yang kita dahulukan,\" jelasnya. Firman tidak membenarkan atau menyalahkan informasi uang itu berasal dari dana Bank Century. Dia menyebut itu masih rangkaian tugas-tugas khusus yang diberikan ke Anas. Seperti pernah diberitakan, Anas mengaku pernah diberi tugas khusus oleh SBY terkait kasus Bank Century. Itu terjadi saat dia masih menjabat sebagai ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR. Tugasnya, untuk mengawal panitia khusus (Pansus) Bank Century. Sementara, Anas yang keluar pada pukul 19.00 tidak mau terlalu frontal dalam menyampaikan hasil pemeriksaannya. Termasuk soal laporannya ke penyidik KPK terkait dengan uang muka Toyota Harrier dari SBY. \"Saya menyampaikan informasi dan data awal yang perlu didalami dan diselidiki lebih jauh oleh KPK,\" tuturnya. Data tersebut, lanjut Anas, merupakan hasil audit akuntan independen terkait penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Pilpres 2009. Versinya, ada dana yang masuk mencapai Rp232 miliar. Data yang diberikan kepada penyidik KPK juga bisa melihat siapa saja yang memberikan sumbangan. \"Ada sebagian data penyumbang perseorangan dan korporasi yang sesungguhnya tidak nyumbang atau hanya dipake namanya saja. Berartikan ada sumber dana lain yang perlu diselidiki apakah itu ada kaitannya dengan Bank Century atau tidak,\" terang suami Athiyyah Laila itu. Selain pemeriksaan Anas, KPK juga meminta keterangan dari adik iparnya yang bernama Dina Zad. Dia harus dipanggil ke markas KPK karena namanya diduga digunakan Anas untuk menyamarkan asetnya yang ada di Jogjakarta. Saat beberapa pekan lalu penyidik melakukan enam aset Anas, tiga di antaranya atas nama Dina. Namun, Dina yang diperiksa selama delapan jam itu memilih bungkam. Dia tidak mau memberikan pernyataan atas pemeriksaan dirinya. Dina memilih untuk lari dari lobi ke luar gedung KPK. Dia sempat kejar-kejaran dengan pewarta yang menghujaninya dengan pertanyaan. Sementara, Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengaku baru tahu kalau Anas melaporkan SBY atas pembelian Harrier. Dia mengaku informasi itu tentu menarik kalau memang berdiri di atas fakta. \"Saya baru tahu sekarang ini, menarik dan akan saya cek ke satgasnya untuk kebenaran materiil,\" katanya melalui pesan singkat. Biasanya, KPK memang tidak cuek terhadap berbagai laporan yang masuk. Lembaga pimpinan Abraham Samad itu akan memvalidasi setiap informasi yang masuk untuk mencari nilai kebenarannya. Sudah banyak penyelidikan baru yang dibuka karena muncul informasi tambahan. Terpisah, Jubir Johan Budi S. mengaku tidak tahu soal materi pemeriksaan Anas dan Dina. Khusus soal Dina Zad, bisa saja dia dikonfirmasi terkait aset yang dinamakan dirinya. Namun, belum ada kesimpulan bahwa adik dari istri Ana situ berperan aktif dalam menyamarkan aset. \"Yang menyamarkan bukan dia, tapi AU (Anas Urbaningrum),\" katanya. (dim)

Tags :
Kategori :

Terkait