RADARCIREBON.COM - Aquaplaning adalah situasi berbahaya di mana ban mobil kehilangan cengkeraman dengan permukaan jalan akibat adanya lapisan air.
Fenomena ini sering terjadi saat hujan deras atau ketika jalanan basah dan tergenang.
Jika dibiarkan, aquaplaning bisa menyebabkan mobil sulit dikendalikan hingga berujung pada kecelakaan fatal.
Apa Itu Aquaplaning?
BACA JUGA:Jordy Wehrmann, Pemain Madura United Kelahiran Den Haag Siap Dinaturalisasi
Aquaplaning, atau hydroplaning, terjadi ketika ban mobil tidak dapat membuang air dengan cukup cepat.
Alhasil, air membentuk lapisan tipis antara ban dan permukaan jalan, menyebabkan ban kehilangan kontak langsung dengan aspal.
Dalam kondisi ini, mobil seolah-olah "melayang" di atas air, dan pengemudi akan merasakan kemudi terasa ringan serta sulit dikendalikan.
Fenomena ini biasanya terjadi pada kecepatan tinggi, yakni di atas 60 km/jam, ketika tekanan ban rendah atau alur ban sudah tipis akibat aus.
BACA JUGA:Kakorlantas: Persiapan Pengamanan Lalu Lintas Jelang Nataru Harus Matang
Semakin tebal genangan air dan semakin licin permukaan jalan, risiko aquaplaning akan semakin besar.
Penyebab Aquaplaning
Beberapa faktor utama penyebab aquaplaning antara lain:
1. Kondisi Ban yang Tidak Optimal Ban dengan alur yang aus tidak mampu mengalirkan air dengan baik, sehingga air terkumpul di bawah ban.
BACA JUGA:Lomba Kereta Peti Sabun, Pj Gubernur Jabar: Bisa Dongkrak Pariwisata