CIREBON, RADARCIREBON.COM – Sebagai bagian dari Badan Usaha Jalan Tol (PUJT) Trans Jawa, PT Semesta Marga Raya (SMR) siap menyambut dan pelayani para pemudik pada momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Perlu diketahui, PT SMR merupakan badan yang mengelola jalan tol Trans Jawa khususnya pada ruas Kanci-Pejagan.
Menurut Supervisor Layanan Transaksi Jalan Tol Kanci-Pejagan, Aditya Pratomo bahwa puncak arus mudik Nataru 2024-2025 akan dibagi kedalam dua sesi.
BACA JUGA:Pj Gubernur Jabar Dampingi Wapres Gibran Tinjau SPAM Regional Jatiluhur I
BACA JUGA:OJK Mendukung Proses Hukum yang Sedang Dijalankan KPK Guna Mengungkap Dugaan Korupsi CSR
BACA JUGA:Jangan Sering Begadang Jika Tidak Ingin Diserang Penyakit Kronis
Pertama, puncak arus mudik Nataru 2024-2025 akan berlangsung pada Sabtu 21 Desember 2024 alias besok.
“Hari ini terakhir pembagian rapot anak sekolah dan mulai libur panjang, sehingga besok diprediksi kepadatan lalu lintas akan terjadi,” paparnya.
Kemudian, sesi yang kedua untuk puncak arus mudik Nataru 2024-2025 terjadi pada 24 Desember 2024 atau bertepatan pada Hari Raya Natal.
“Teman-teman kita yang merayakan Natal pasti akan berkunjung ke sanak family, diprediksi arus kendaraan pun akan naik,” imbuh Aditya.
BACA JUGA:Giliran Kantor OJK yang Digeledah oleh KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana CSR BI
BACA JUGA:Institut Mahardika serahkan Wastafel Portable untuk Warga Disekitar Puskesmas Cangkol
BACA JUGA:Gelar Pasukan Operasi Lilin Lodaya 2024, Pengamanan Nataru Libatkan 141.605 Personel Gabungan
Pihaknya memprediksi akan ada penambahan jumlah kendaraan yang akan melintasi jalan tol Kanci-Pejagan dalam Nataru kali ini. “Kami prediksi naik 2 persen dari tahun lalu,” bebernya.
Sementara, untuk puncak arus balik diprediksi akan terjadi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.
Guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas di gerbang tol, PT SMR akan menambah kapasitas jalur. “Tujuannya agar lancar dan tidak mengantre terlalu lama di gerbang tol,” masih kata Aditya.
Selain itu, koordinasi dengan rest area, kepolisian, dinas kesehatan dalam rangka memberikan pelayanan maksimal kepada para pengguna jalan yang ingin beristirahat. Termasuk menyediakan 86 CCTV guna merekam pergerakan arus kendaraan.
BACA JUGA:Bersepeda Jakarta-Cirebon, Mantan Kakorlantas Polri Ternyata Punya Misi Ini
BACA JUGA:Toni RM minta Timsus Bareskrim Umumkan Hasil Investigasi Kasus Vina
“Kepolisian dan dinas kesehatan sudah membuat posko di rest area,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, mewakili manajemen PT SMR, Aditya pun memberikan himbauan kepada penggunakan jalan untuk melakukan pemeriksaan sebelum melakukan perjalanan.
Kemudian, pastikan saldo e-tol cukup untuk bertransaksi, sehingga saat di gerbang tol tidak perlu mengantre terlalu lama.
Guna menghidari kecelakaan, jaga jarak harus selalu diperhatikan dengan kendaraan lain. Paling penting saat mengantuk segera beristirahat di rest area. “Jika mengantuk jangan menyetir, jika menyetir jangan mengantuk,” imbaunya. (*)