“Hasil pelepasliaran yaitu pada tahun 2019 bernama Slamet Ramadhan (kumbang jantan), dan tahun 2022 bernama Rasi (tutul betina),” jelas BTNGC.
“Macan Slamet Ramadhan terakhir terpantau kamera jebak pada bulan April 2023, sedangkan Macan Rasi berhasil terpantau pada Juli 2024 ini. Sehingga jumlah individu Macan tutul jawa di kawasan TNGC yang berhasil terpantau keberadaannya selama kurun tahun 2024 sebanyak 4 ekor, yaitu 3 ekor satwa asli dan 1 ekor satwa introduksi (Rasi),” imbuh dalam keterangan di Instagram.
BTNGC menyebutkan bahwa keberhasilan pemantauan Macan Tutul di Gunung Ciremai tidak terlepas dari peran dan komitmen sejumlah pihak.
Antara lain Tim Monitoring Macan Tutul Jawa Balai TNGC dan masyarakat Mitra TGNC.
“Masyarakat mitra TNGC yang selalu mendampingi selama kegiatan pemantauan serta berperan sebagai sumber informasi keberadaan Macan tutul jawa di kawasan TNGC,” tulis BTNGC.