Sunjaya Rencanakan Relokasi

Selasa 25-03-2014,13:00 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

*Tanggulangi Pencemaran, Pengusaha Batu Alam akan Dibatasi PALIMANAN– Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah batu alam, Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadi MSi berencana melakukan relokasi ratusan pengusaha batu alam dengan menyiapkan 10 haktare lahan. “Kita akan sediakan lahan 10 hektare untuk seluruh pengusaha industri batu alam. Untuk lokasinya sendiri, masih kita bicarakan dengan dinas terkait,” ujar Sunjaya, kepada Radar, usai menghadiri sebuah acara di Desa Kepuh. Dikatakannya, lahan relokasi itu sendiri khusus diperuntukkan bagi pengusaha batu alam. Kemudian, akan diberlakukan kebijakan yang mengunci penambahan pengusaha baru. Sebab, jumlah pengusaha yang ada saat ini sudah cukup membuat terjadinya pendangkalan sungai dan pencemaran lahan pertanian. “Untuk lahan sendiri masih dipikirkan apakah akan menggunakan lahan milik pemkab atau tanah pribadi masyarakat. Itu juga sedang kami pikirkan. Sebab, usaha batu alam izinnya masih lokal,” kata dia. Di lahan seluas 10 hektare tersebut nantinya akan dibentuk sistem yang higienis dan pengolahan limbah yang dapat mengurangi pencemaran. Sunjaya berharap, terobosan ini menjadi solusi dalam upaya menjaga industri batu alam dan kelestarian lingkungan. “Meski tidak maksimal, tapi setidaknya air sungai tersebut bisa kembali jernih,” tukasnya. Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H Budi Hermansyah SS menambahkan, industri batu alam merupakan salah satu sumber penghidupan masyarakat. Sebab, tidak sedikit yang menggantungkan hidupnya pada usaha tersebut baik sebagai pengusaha maupun pekerja. Pemerintah, diharapkan dapat membuat produk kebijakan yang sesuai. “Saluran pembuangan air limbah, pengolahan limbah, merupakan sebuah kewajiban. Penting juga bagi pemerintah menanamkan penyadaran,” tandasnya. JALAN KRAMAT–PALIMANAN DIBETON Sementara itu, Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon berencana menggunakan beton untuk perbaikan Jalan Kramat-Palimanan. Sebab, tipe jalan yang ada sekarang ini, tidak cocok dilintasi kendaraan berat angkutan batu alam, galian c dan hasil tambangan lainnya. Kepala Bidang Peningkatan Jalan, Ir Gatot Rachmanto mengatakan, perbaikan jalan dengan merubah konstruksi dengan rabat beton akan dilakukann Mei 2014 mendatang. Namun, proses betonisasi tidak bisa dilakukan secara merata, lantaran terbatasnya jumlah anggaran. “Proses beton ini akan dilakukan secara bertahap. Kita akan prioritaskan perbaikan jalan tersebut dengan melihat yang kondisi tanahnya masih tergolong labil,” ujar Gatot, saat ditemui di ruang kerjanya Senin (24/3). Kepala Bidang Bina Teknik, Teti Mairawati menambahkan, pemasangan beton merupakan hasil kajian. Sebab, perbaikan jalan harus merujuk pada beban kendaraan yang akan melintas. “Ada kriterianya sendiri untuk rabat beton 1 km itu memerlukan anggaran Rp3 miliar sedangkan jalan Keramat-Palimanan panjangnya 7,4 kilometer. Sehingga perbaikanya pun akan bertahap,\" ucap dia. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait