RADARCIREBON.COM - Dalam budaya Jawa, kepercayaan terhadap hari, pasaran, dan perhitungan waktu memiliki peran penting.
Salah satu tradisi yang masih dipegang teguh adalah Primbon Jawa, kitab yang menjadi panduan dalam menentukan hari baik dan buruk.
Berdasarkan Primbon, Senin Kliwon dikenal sebagai hari naas yang sarat dengan aura negatif.
Mengapa Senin Kliwon Dianggap Hari Naas?
Menurut Primbon Jawa, setiap hari memiliki energi tertentu yang dipengaruhi oleh kombinasi hari (Senin, Selasa, Rabu, dll.) dan pasaran (Kliwon, Legi, Pahing, Pon, Wage).
Senin Kliwon dianggap membawa energi yang kurang baik karena dianggap sebagai "pertemuan aura negatif."
BACA JUGA:Rageman Resto, Landmark Wisata Kuliner di Gunung Keling Kuningan
BACA JUGA:Gaya Hidup YONO Bisa Bikin Kaya, Simak Nih Cara Menerapkannya
Hari ini dipercaya tidak cocok untuk melakukan aktivitas besar seperti hajatan, pernikahan, atau kegiatan yang melibatkan orang banyak.
Melangsungkan acara pada Senin Kliwon dikhawatirkan dapat membawa hambatan atau malapetaka.
Pengaruh Aura Negatif pada Senin Kliwon
Aura negatif pada Senin Kliwon diyakini dapat memengaruhi beberapa aspek kehidupan, seperti:
1. Kesehatan: Banyak orang Jawa percaya bahwa pada hari ini rentan terjadi gangguan kesehatan.
2. Keuangan: Ada mitos bahwa memulai usaha atau mengambil keputusan finansial pada Senin Kliwon dapat membawa kerugian.