Ano: Tidak Ada Anak Tiri

Rabu 26-03-2014,12:59 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

Klaim Sudah Peduli Warga Perbatasan KEJAKSAN- Minimnya pembangunan yang dikeluhkan oleh warga perbatasan ditanggapi Wali Kota Cirebon Drs Ano Sutrisno MM. Ano menegaskan Pemkot Cirebon tak menganaktirikan pembangunan di wilayah perbatasan. Dia juga menegaskan sudah pernah turun ke warga perbatasan. \"Belum lama ini saya sapa warga di Sukapura, termasuk di Tedeng. Tidak ada anak tiri,\" tuturnya. Disampaikan Ano, pelayanan pada masyarakat diberikan kepada seluruh warga Kota Cirebon. Termasuk juga pembangunan dilakukan pada wilayah Kota Cirebon. \"Kita harus jelas, kalau itu wilayah kota ya tidak ada pembeda,\" tuturnya. Dia pun menegaskan tidak mau gegabah melakukan pembangunan di wilayah perbatasan. Mengingat, bila pembangunan yang dilakukan Pemkot Cirebon di atas lahan miliki Kabupaten Cirebon, hal itu akan menjadi temuan BPK. \"Jadi tidak bisa asal. Kalau memang sudah ranah Kabupaten Cirebon berarti harus ke kabupaten,\" jelasnya. Lalu bagaimana dengan warga yang kesulitan mendapatkan sambungan PDAM? Ano mengatakan permasalahan PDAM tidak hanya terjadi pada kawasan perbatasan, tapi juga di kawasan lain di Kota Cirebon. Kawasan tengah kota pun, kata dia, masih banyak masyarakat yang tidak maksimal mendapatkan pelayanan PDAM. Namun Ano mengaku akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pembangunan di Kota Cirebon, termasuk juga melakukan pembangunan secara menyeluruh hingga kawasan perbatasan. Sebelumnya, Ketua RT 04 RW 02 Tedeng, Lukmanul Hakim, mengatakan wilayahnya yang berbatasan dengan Kabupaten Cirebon minim perhatian pemerintah. Di wilayahnya sedikitnya ada 70 kepala keluarga (KK). \"Kalau ditanya ada perhatian nggak, dari dulu ya begini-begini saja. Wali kota saja belum pernah datang ke sini,\" ujarnya. Dirinya mencontohkan, untuk mengurusi perbaikan jalan di kawasannya tidak begitu mudah. Dijelaskan, sebagian besar jalan masuk menuju RT 04 merupakan jalan milik daerah Kabupaten Cirebon. Sementara, sebagian lainnya milik Kota Cirebon. \"Waktu diperbaiki, ya hanya sampai batas Kota Cirebon saja. Jadi hanya setengah. Setengahnya lagi katanya ranah kabupaten, karena bukan jalan Kota Cirebon. Saat coba meminta kepada pihak Kabupaten Cirebon, dikatakan jalan tersebut merupakan milik Kota Cirebon. Sampai dengan saat ini jalan yang mulus hanya setengah saja,” tuturnya, kemarin. Untuk layanan PDAM, pihaknya sudah berkali-kali mengajukan, bahkan sejak tahun 2012 lalu. Namun hingga kemarin warga tidak mendapatkan jawaban yang jelas. Layanan PDAM yang ada di kawasannya hanyalah toilet umum. Sehingga untuk menikmati air PDAM, warga dari 70 KK secara bergiliran mengambil air di toilet umum itu. (kmg)

Tags :
Kategori :

Terkait