
RADARCIREBON.COM – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berjanji akan menyelesaikan persoalan ijazah siswa yang masih ditahan sekolah.
Gubernur juga berjanji akan menyelesaikan pembayaran tunggakan siswa ke sekolah.
Namun demikian, KDM – sapaan karib Dedi Mulyadi – akan melakukan verifikasi ketat terhadap siswa yang menunggak ke sekolah.
Menurut dia, verifikasi ini penting untuk dilakukan. Sebab, siswa dengan orangtua yang mampu harus mau membayar tunggakan itu sendiri.
BACA JUGA:Walikota Cirebon Tegaskan Tidak Anti Kritik, Edo: Asalkan untuk Kemajuan
BACA JUGA:DTKS Overload, Dinsos Temukan 5.614 Penerima Manfaat Ternyata Memiliki Mobil
"Nanti diverifikasi jangan sampai dia kaya, motornya lima, emasnya 3 kilo tapi nebus ijazah gak mau," kata KDM dilansir dari laman media sosial pribadinya.
Nah, perlu diketahui, bahwa tunggakan siswa yang ditahan ijazahnya di sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB swasta se-Jawa Barat, totalnya mencapai Rp1,3 triliun.
Data tersebut terungkap saat KDM mendiskusikan persoalan ini dengan staf di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Awalnya Dedi Mulyadi bertanya mengenai jumlah ijazah yang belum ditebus oleh pihak siswa dari sekolah.
BACA JUGA:Mensesneg Terima Aspirasi Mahasiwa: Pemerintah Perjuangkan Pendidikan yang Terjangkau
BACA JUGA:2 Tantangan Besar Imron – Agus Pimpin Kabupaten Cirebon, Menurut Ketua Tanfidziah PCNU
“Berapa jumlah ijazah yang belum ditebus di wilayah Jawa Barat,” katanya.
“Sudah diambil bisa jadi diberikan yayasan tetapi mereka tidak bayar itu berapa?” imbuhnya.
Menurut Dedi, Pemprov Jabar harus tetap kritis menyikapi hal ini. Artinya, yayasan yang memiliki itikad baik jangan sampai tidak teridentifikasi dan tidak terbantu.