Tim SAR Belum Temukan Zidan

Selasa 01-04-2014,09:28 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JATITUJUH – Hingga hari ketiga, Senin (31/3), Zidan Maulana bin Nono (12), warga Blok Wage RT 18 RW 05 Desa Beber, Kecamatan Ligung, yang tewas terseret aliran Sungai Cimanuk Bendungan Rentang Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh belum juga ditemukan. Padahal, Tim Search and Rescue (SAR) yang terdiri dari BPBD, Koramil dan Kepolisian sudah berusaha menelusuri arus hingga beberapa kilometer. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuapten Majalengka Nana mengatakan, pihaknya masih terus berupaya untuk menemukan siswa kelas VI SD Negeri I Beber, Kecamatan Ligung yang terseret aliran Cimanuk tersebut. Derasnya aliran sungai ditengarai membuat proses pencarian bocah cukup sulit. Bahkan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan petugas pintu air (PPA) Bendungan Rentang untuk menutup sementara pintu air. “Sejak peristiwa Sabtu pagi sekitar pukul 09.00 WIB hingga sorenya belum kami temukan. Sampai dengan hari ketiga ini (kemarin) tim juga belum menemukan tanda-tanda,” jelasnya, Senin (31/3). Pencarian terus dilakukan sampai dengan jarak lebih dari 2 kilometer. Bahkan secara maksimal hingga berada di Kecamatan Ligung pihaknya belum juga menemukan keberadaan bocah tersebut. Apakah dalam kondisi selamat maupun tewas, tim SAR belum bisa berspekulasi terlalu jauh. Yang pasti, upaya maksimal harus ditemukan terlebih dahulu. Teman sebaya Zidan, Rizki al Fatah mengungkapkan kesedihannya akibat temannya tenggelam di aliran sungai tersebut. Terlebih lagi, Zidan ketika itu berupaya menolong dirinya yang hampir tenggelam. Namun takdir menghendaki bahwa Zidan yang berniat menolongnya malah terpeleset dan tenggelam hingga sekarang belum juga ditemukan. “Waktu itu kami sepuluh orang sedang melakukan kegiatan olahraga dan bermain di pinggir sungai. Dia yang menolong saya dan menyelamatkan saya. Tapi Zidan justru terbawa arus sungai. Kami kehilangan dia,” ceritanya polos. Terpisah, ayah korban, Nano mengatakan pihak keluarga berharap agar putranya segera ditemukan agar ibu kandungnya lekas tenang dengan nasib anaknya yang belum jelas tersebut. Namun, pihak keluarga sesekali optimistis dengan belum ditemukan jazad Zidan mungkin ada mukjizat bahwa anggota keluarganya tersebut masih hidup. “Saya sih terkadang berdoa ke sana. Masih ada kemungkinan bahwa anak kami itu masih hidup, mungkin itu mukjizat bagi kami,” harapnya. Diberitakan sebelumnya, Zidan Maulana tewas terseret aliran sungai Cimanuk, Bendungan Rentang Desa Panongan, Kecamatan Jatitujuh, Sabtu (29/3) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Bocah yang duduk di bangku kelas VI SD Negeri Beber I ini, diduga terpeleset dan terseret air sungai Cimanuk. Informasi yang dihimpun Radar, saat itu korban tengah bermain bersama 10 rekannya di atas senderan bendungan dan sesekali mandi di sungai tersebut. Melihat teman sebayanya tidak bisa berenang dan hampir hanyut, membuat Zidan berupaya ingin menolongnya. Nahas, upaya Zidan menyelamatkan temannya yang hampir tenggelam tersebut justru malah membuatnya hanyut terbawa aliran sungai yang saat itu cukup deras. Warga setempat yang mendengar teriakan teman-teman korban di lokasi kejadian, membuat masyarakat yang berada di tepi bendungan, berupaya mencari pertolongan dan meminta bantuan kepolisian serta koramil setempat. (ono)

Tags :
Kategori :

Terkait