Peluang Akbar Tanjung Main Dua Kaki

Rabu 02-04-2014,11:22 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Partai Golkar sepertinya memiliki peluang bakal mengulangi pengalamannya dalam Pemilu 2004. Meski mengusung kader sendiri sebagai calon presiden, partai berlambang pohon beringin itu juga memiliki kader yang menjadi cawapres dari capres yang diusung partai lain. Indikasi itu terlihat saat sekumpulan aktivis yang tergabung dalam Jaringan Indonesia (Jari) mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung sebagai cawapres pada Pemilu 2014 kemarin (1/4). Deklarasi itu dibacakan 33 koordinator wilayah dari 33 provinsi di Indonesia. “Tidak tertutup kemungkinan memang sejarah 2004 terulang,” kata peneliti LIPI Siti Zuhro di Jakarta kemarin (1/4). Apalagi, kata dia, di Golkar masih terdapat orang-orang berpengalaman yang mengikuti pencapresan pada 2004. Menurut Siti, gerakan seperti dukungan terhadap Akbar itu terjadi karena tidak terakomodasinya beberapa figur di internal yang potensial maju sebagai capres atau cawapres. Seperti diketahui, Golkar sudah menetapkan ketua umumnya, Aburizal Bakrie, sebagai capres. Berbeda dengan 2004, penetapan tersebut tidak melalui proses konvensi. Siti mengatakan, fenomena dukungan untuk Akbar tidak akan terjadi jika ruang untuk memunculkan tokoh dalam konvensi dibuka. “Itu tidak perlu terjadi kalau ada proses yang bottom up. Ada penyaringan sehingga tidak tiba-tiba muncul sendirian,” terangnya. Dia mengharapkan, ke depan ada penataan ulang terhadap partai politik. Tidak hanya dilakukan verifikasi untuk menjadi peserta pemilu, namun juga disyaratkan konvensi untuk menjaring capres. Siti mengapresiasi konvensi yang pada pemilu kali ini dilakukan Partai Demokrat. “Jadi, ada payung hukumnya untuk setiap partai melakukan konvensi,” katanya. Dengan begitu, tidak ada lagi inisiatif dari masyarakat yang mengadakan konvensi rakyat karena bisa terakomodasi lewat konvensi parpol. “Sekarang kan kesannya jalan sendiri-sendiri,” tegas Siti. Senin (31/3) gerakan Jaringan Indonesia (Jari) menyatakan mendukung Akbar Tandjung sebagai cawapres. Mantan Ketum Golkar itu dinilai memiliki kualifikasi sebagai pemimpin nasional. Karena sistem politik yang berlaku mengatur bahwa capres diusung parpol atau gabungan parpol, Jari mengusulkan Akbar sebagai cawapres dan meminta parpol mempertimbangkannya. Akbar mengapresiasi dengan menerima dukungan tersebut. (fal/c6/fat)

Tags :
Kategori :

Terkait