c. Teori Advocacy Coalition Framework (Sabatier)
Kebijakan ini juga dipengaruhi oleh koalisi berbagai aktor:
Kemendikbudristek sebagai pembuat kebijakan.
LPMP/BPMP dan pengawas sebagai pelaksana.
Sekolah dan pemerintah daerah sebagai penerima manfaat dan pelaksana lapangan.
Koalisi ini terbentuk berdasarkan keyakinan bersama akan pentingnya peningkatan mutu berbasis pendampingan, yang juga selaras dengan filosofi Merdeka Belajar.
d. Teori Implementasi Kebijakan (Pressman & Wildavsky, 1973)
BACA JUGA:Pusat, Provinsi dan Kabupaten Cirebon Berkolaborasi, Sophi: Percepatan Pembangunan Bakal Terlaksana
- Kendala implementasi:
- Kapasitas pengawas yang berbeda-beda.
- Keterbatasan anggaran dan infrastruktur pendukung.
- Resistensi dari pihak sekolah yang menganggap pendampingan sebagai beban tambahan.
- Fenomena: Di beberapa daerah, program pendampingan berjalan baik karena dukungan pemda, sementara di daerah lain hanya sekadar formalitas.
e. Teori Stakeholder (Freeman, 1984)
- Pihak yang terlibat:
- Pemerintah (Kemendikbudristek) sebagai pembuat kebijakan.