
Hal ini bisa terjadi secara intens selama 6 bulan dan bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan baik biologis maupun kehidupan sosial.
Berdasarkan medicinenet.com, jumlah orang yang menderita parafilia sulit diukur karena berbagai alasan.
Banyak orang dengan salah satu gangguan ini menderita secara diam-diam atau diam karena malu, dan beberapa terlibat dalam perilaku ofensif seksual sehingga tidak melaporkan parafilia mereka.
Kanal tersebut menyebutkan, data statistik penyimpangan seksual ini adalah 3 hingga 5 persen dialami oleh laki-laki dari populasi laki-laki.
Sementara untuk individu perempuan, hanya 1-6 persen. Namun, wanita cenderung kurang terdiagnosis dengan parafilia.
Banyak orang yang menderita satu parafilia memiliki lebih dari satu gejala. Misalnya, sekitar sepertiga pedofil juga memiliki parafilia lain.
Lebih dari setengahnya terlibat dalam tiga atau empat jenis perilaku seperti itu daripada hanya satu.
Kebanyakan orang yang mengembangkan parafilia mulai memiliki fantasi tentang hal itu sebelum mereka berusia 13 tahun.
BACA JUGA:Prestasi Mandek, 5 Klub Bulutangkis di Majalengka Kerja Sama Bina Potensi Atlet Muda
Faktor yang menjadi penyebab seseorang terindikasi parafilia, adalah masalah biologis di dalam diri seseorang.
Beberapa orang memandang gangguan ini sebagai manifestasi dari perkembangan psikoseksual yang terhenti, dengan perilaku parafilik yang mempertahankan jiwa seseorang dari kecemasan.
Beberapa teori lain juga menyebutkan, bahwa penderita parafilia berkaitan dengan tahap pertumbuhan masa kanak-kanak.
Hal ini bisa berupa temperamen, trauma, perkembangan seksualitas yang terganggu, kurangnya kesadaran diri yang stabil.
BACA JUGA:Kapolri Kunjungi Buntet Pesantren, Minta Doa Kiai untuk Keutuhan NKRI
Selain itu, kesulitan mengelola emosi dalam mencari bantuan dan kenyamanan dari orang lain.