Pemondokan Haji Setara Hotel Bintang Tiga

Rabu 09-04-2014,11:54 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

*Biaya Sewa Tembus Rp15,6 Juta Per Jamaah JAKARTA - Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) tidak ingin kecolongan dalam perburuan pemondokan haji di Arab Saudi. Irjen Kemenag Mochammad Jasin memimpin langsung inspeksi. Hasilnya, hanya ada satu pemondokan yang tidak memenuhi standar. Kemenag menetapkan pemondokan haji bisa berjenis apartemen atau hotel. Minimal kualitasnya setara dengan hotel bintang tiga. Kemenag menetapkan standar ketat karena asumsi harga sewanya cukup tinggi. Yakni, 5.000 riyal (sekitar Rp15,6 juta) per jamaah. Sedangkan kapasitas kebutuhan pemondokan mencapai 155 ribu jamaah. \"Di Makkah ditemukan satu pemondokan yang tidak layak. Itulah kenapa saya berani katakan seratus persen pemondokan memenuhi kriteria,\" papar Jasin. Dia menilai tim pencari pemondokan dari Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag bekerja dengan baik. Kriteria kualitas minimal sekelas hotel bintang 3 benar-benar dipegang dan dipenuhi. Terkait dengan satu pemondokan yang di bawah standar, Jasin merekomendasikan untuk mencari pengganti. Sebelum tim pemburu pemondokan bekerja, Jasin mengatakan pihaknya sudah memberikan rambu-rambu soal kualitas pemondokan. \"Jangan sampai ada lagi disparitas antara pemondokan yang bagus dengan pemondokan yang jelek. Semua jamaah haji harus menempati pemondokan dengan kualitas yang setara,\" tegasnya. Itjen Kemenag berupaya mengubah skenario sewa pemondokan. Sebelumnya, sewa pemondokan dikuasai makelar dan disewakan secara paket. Padahal, dalam satu paket belum tentu kualitasnya bagus semua. Saat ini Kemenag menyewa pemondokan langsung ke pemilik dan tidak secara paket. Upaya Kemenag mencari pemondokan terbantu dengan kucuran uang muka sewa sebesar Rp15,1 triliun. Dana itu diambil dari timbunan uang setoran awal jamaah porsi berangkat 2014. Kemenag juga mem-blacklist 47 unit pemondokan yang dicap gagal memberikan kualitas pelayanan optimal selama musim haji 2013. Jasin mengatakan fokus awal pemantauannya adalah urusan pemondokan. Setelah itu, tim Itjen akan memantau katering. Dia berharap tim pemburu pemondokan, tim pengadaan katering, dan tim pencari transportasi bisa bekerja secara bersinergi. Sehingga bisa berbuah pelayanan haji yang memuaskan jamaah. (wan/ca)

Tags :
Kategori :

Terkait