KUNINGAN – Kelengkapan logistik yang dipenuhi KPU Kuningan dinilai kurang maksimal. Ditemukan adanya ketiadaan paku dan minimnya pulpen yang disediakan untuk petugas KPPS. Bahkan di Kecamatan Cilebak, Subang dan Ciniru ditemukan banyaknya kekurangan surat suara. Di wilayah Kecamatan Sindangagung, misalnya, petugas KPPS mengeluhkan ketiadaan paku. Meski itu dianggap urusan sepele, namun bisa berakibat tersendatnya proses pesta demokrasi. Begitu pula pulpen yang disediakan hanya 2 buah, sedangkan kebutuhannya cukup banyak. “Logistik yang kami terima kan masih disegel. Di dalamnya ternyata tidak ada paku. Kami harus cari sendiri, untung di desa kami banyak. Bagaimana kalau di daerah perkotaan yang sulit mendapatkan paku dan toko materialnya tutup,” ungkap sumber Radar yang meminta agar tidak dikorankan nama dan TPS-nya. Padahal menurutnya, paku merupakan salah satu kelengkapan vital. Itu sesuai dengan seruan sekaligus tata cara pemilihan di mana menggunakan istilah ‘Mencoblos’. Bagi dia, KPU beserta jajarannya sampai ke tingkat bawah tidak jeli terhadap masalah ini. Sama halnya dengan pulpen, pihaknya mengaku hanya diberi 2 buah saja. Padahal kebutuhan pencatatan petugas melebihi 2 pulpen. Terpaksa para petugas harus membawa pulpen dari rumah ketimbang menghambat pelaksanaan tugas. “Paku dan pulpen itu memang murah dan masuk kategori masalah sepele. Justru karena murah, apa susahnya sih semua disediakan secara optimal, jangan sampai kekurangan. Baik KPU, PPK dan PPS itu tugasnya ya berkaitan dengan teknis. Paku dan pulpen itu merupakan kebutuhan teknis yang penting,” kata sumber tersebut. Selain paku dan pulpen, di sejumlah kecamatan terdapat kekurangan surat suara. Ini dikeluhkan salah seorang caleg dari PKB, H Yanuar Prihatin. Berdasarkan hasil surveinya, terdapat 14 desa di Kecamatan Cilebak dan Subang yang kurang surat suara. “Kertas suara untuk DPR RI dan kabupaten untuk Kecamatan Cilebak dan Subang, tidak disediakan cukup di 14 desa. Ada kecurigaan ini permainan antara oknum penyelenggara pemilu dan oknum caleg parpol tertentu,” ujar Yanuar. Rata-rata, sambung Yanuar, kertas suara kurang dari 65 persen. Seperti di Desa Legokherang ada 6 TPS yang kurang, Desa Cilebak sebanyak 4 TPS, dan sejumlah desa lain di Kecamatan Cilebak dan Subang. “Setelah dijumlahkan ada 26 TPS yang kurang surat suara,” sebutnya. Kekurangan surat suara terjadi pula di Kecamatan Ciniru, khususnya di Desa Cijemit. Kurangnya hingga mencapai 20 lembar untuk kertas suara DPRD Jabar. Namun ada kelebihan 5 lembar untuk kertas suara DPRD Kuningan. Untuk menutupi kekurangan itu, petugas KPPS langsung meminta ke PPK Ciniru. Ketika dikonfirmasikan, Ketua KPU Kuningan Hj Heni Susilawati MSi membenarkan adanya kekurangan surat suara. Namun dia menegaskan, sudah diatasi dari TPS terdekat di wilayah Kecamatan Cilebak dan Subang. Untuk paku, Heni menyebutkan, sudah diberikan untuk tiap TPS. Termasuk pulpen sebanyak 2 buah untuk tiap TPS. Sedangkan kekurangannya sudah teratasi. “Alokasi pulpen itu 2 buah untuk tiap TPS. Kalau ada kekurangan, KPPS bisa segera mencari solusi,” kata Heni. (ded)
Logistik Pemilu Kurang Maksimal
Kamis 10-04-2014,11:05 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :