Warga Desa Bojong Protes Pembangunan Bak Air di Desa Linggamekar Kuningan

Kamis 15-05-2025,04:02 WIB
Reporter : Asep Kurnia
Editor : Asep Kurnia

Selain itu, tidak adanya upaya mencari informasi tentang siapa pemilik tanah dan rencana pembangunan bak air tersebut, juga tidak ditempuh pihak Pemerintah Desa Bojong kepada dirinya.

Jimmy mengakui, sengaja membangun bak penampungan air di tanah miliknya itu. 

Karena menurut Jimmy, tanah yang baru dibelinya itu awalnya berupa lahan tidak terurus. Namun ternyata, mengandung sumber mata air di dalamnya.

Untuk mengetahui seberapa besar sumber mata air yang ada, Jimmy melakukan penggalian sekaligus dibuatkan bak penampungan di lokasi yang sama.

"Tadinya saya hanya beli tanah, tidak tahu kalau ternyata di dalamnya mengandung sumber mata air," jelasnya.

Setelah bak jadi dan air tertampung, Jimmy mengaku belum memutuskan rencana apa yang bakal dilakukan selanjutnya.

Kalaupun air tersebut nantinya hendak dijual, tambah Jimmy, dibutuhkan izin dari beberapa pihak dan instansi terkait yang membutuhkan proses cukup panjang.

BACA JUGA:Pembentukan Kopdes Merah Putih di Kabupaten Cirebon Mulai Digenjot, Target 412 dan 12 Kelurahan

Namun hingga saat ini, tegas Jimmy, dirinya belum ada rencana hendak diapakan air yang sudah tampak dari permukaan itu.

"Jadi salah saya dimana? Airnya juga belum diapa-apain, masih dibiarkan meluber ke sungai," jelas Jimmy.

Ditegaskan Jimmy, dirinya masih memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar jika air tersebut nantinya benar-benar hendak dikomersilkan.

Namun begitu, atas aksi penolakan yang sudah terjadi, warga sudah mengklaim bahwa dirinya sudah melakukan hal-hal di luar kewajaran.

"Saya tidak pernah mengganggu orang lain, tapi sekarang saya merasa disakiti," ujarnya. (*)

Kategori :