Artinya: "Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).
2. Terbebas dari siksa api neraka
Bagi seorang umat islam yang menjalankan puasa Arafah ini, keutamaan selanjutnya adalah dijanjikan terbebas dari sika api neraka, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya: Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?. (HR. Muslim)
Lantas bagaimana hukum puasa Arafah ini?
Banyak ulama mengatakan bahwa puasa Arafah itu hukumnya sunnah, bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji. Tetapi jika sebaliknya, dimana sedang melaksanakan ibadah haji tetapi tidak melakukan puasa Arafah, hukumnya menjadi makruh.
Lantas bagaimana niat puasa Arafah? Kamu bisa mengikuti tata cara niat berikut ini:
1. Niat puasa Arafah di malam hari sampai sebelum terbit fajar:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnati Arafah lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.
2. Niat puasa Arafah di pagi hari sampai sebelum tergelincir matahari:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Bacaan Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta'ala.