SMAN 6 Kota Cirebon terus melakukan terobosan dalam meningkatkan pelayanan pendidikan kepada siswanya. Kepala SMAN 6 Drs Totong M Nanggadisastra MM mengatakan, peningkatan dilakukan dalam bentuk aplikasi berbasis IT, menuju Cyber Campus SMAN 6.
”Kami terus berupaya mewujudkan pelayanan pendidikan di SMAN 6 berbasis information and technology (IT). Dengan tujuan akhir peningkatan kualitas pendidikan siswa,” ujarnya, Kamis (8/7).
Dibuktikan, pada tahun ini seluruh kelas di SMAN 6 sudah memiliki perangkat multimedia. Kemudian dalam dua bulan ke depan akan difinalisasi seluruh kelas menggunakan agenda kelas dengan sistem komputerisasi. Terkoneksi langsung ke komputer kepala sekolah, ruang BP, kesiswaan dan kurikulum. Isi pada agenda tersebut di antaranya terkait efektivitas jam mengajar guru.
”Absensi murid juga akan terekap secara online. Perpustakaan dikelola menggunakan komputerisasi. Dan semua sistem ini dibuat terintegrasi,” jelasnya kepada koran ini saat ditemui di ruang kerjanya.
Masih menurut Totong, peningkatan pelayanan pendidikan berbasis IT ini juga didukung para pendidik. Karena saat ini 90 persen guru yang ada telah melek teknologi dan menggunakan laptop dalam kegiatan belajar mengajarnya. Sekolah pun telah meningkatkan daya listrik dari 18.700 menjadi 107.000, sebagai upaya mendukung pelayanan pendidikan di sekolah berbasis IT. ”Ke depan, seluruh kelas pun akan dilengkapi fasilitas AC,” ucapnya.
Saat ini, kata dia, pihak sekolah tengah menjajagi kemungkinan sekolah menyelenggarakan program full day. Dengan begitu, waktu belajar siswa akan lebih efektif, dan hari Sabtu akan menjadi hari libur. Program seperti ini telah dipraktikkan pada sejumlah sekolah di kota-kota besar. Untuk merealisasikan program ini sangat dibutuhkan dukungan dari guru, orangtua murid dan siswa, setelah itu Dinas Pendidikan. ”Agar program ini benar-benar terwujud, kami membutuhkan dukungan semua pihak,” ungkapnya.
Totong menambahkan, saat ini SMAN 6 juga sedang mempelajari kemungkinan implementasi program percepatan pembelajaran. Sehingga masa sekolah yang semula dihabiskan 3 tahun, semakin singkat dengan cukup 2 tahun. Juga disiapkan program life skill (kecakapan hidup) bagi lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya. Berupa pemberian keterampilan komputer serta pengetahuan dasar komputer dari komponen sampai produk jadi. (hen)